REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Khatib Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri, menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan membiarkan Israel menyentuh dan merusak Masjid Al-Aqsa, kendatipun pendudukan Israel terus berusaha untuk memaksakan hegemoninya di Masjid Al-Aqsa.
Sheikh Sabri menekankan bahwa pendudukan Israel berusaha mengubah Al-Aqsa menjadi barak militer untuk memungkinkan non-Muslim memasukinya di pagi hari. Dia menambahkan bahwa meskipun Israel melakukan penggalian di bawah masjid, otoritas pendudukan gagal menemukan bukti untuk mendukung cerita imajiner mereka atau untuk mendapatkan legitimasi internasional.
Israel tidak akan berhasil dalam mengimplementasikan tujuannya untuk Yahudisasi masjid, lanjutnya, menambahkan bahwa mereka tidak memiliki hak atas Masjid Al-Aqsa, dan umat Islam akan tetap hadir di masjid untuk menggagalkan rencana Israel.
"Al-Aqsa adalah untuk umat Islam, dan semua umat Islam harus melindungi, membangun kembali dan mempertahankan masjid," kata Sheikh Sabri, dilansir dari Middle East Monitor pada Senin (7/8/2023).
Al-Aqsa menyaksikan hampir setiap hari pelanggaran dan serangan dilakukan oleh pemukim Israel di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel.
Sebelumnya, pada akhir Juni lalu otoritas pendudukan Israel telah melarang khatib Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri, bepergian ke luar negeri. Pasukan intelijen Israel bahkan menyerbu rumah Sheikh Sabri dan memberinya larangan bepergian yang akan berlaku selama sebulan dan dapat diperbarui.
https://www.middleeastmonitor.com/20230807-preacher-we-will-not-allow-israel-to-harm-al-aqsa/