REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Lukmanul Hakim, turut menyayangkan viralnya aksi vandalisme dari jamaah haji asal Indonesia di Gua Hira, Jabal Nur, Arab Saudi. Dalam aksi vandalisme itu, terdapat nama-nama orang Indonesia dan tulisan ‘Depok’.
Staf Khusus Wakil Presiden RI ini berharap aksi yang tidak elok itu tidak terulang pada masa mendatang. “Imbauannya kepada masyarakat, itu lagi ibadah jangan dibawa-bawa dengan gaya vandalnyalah, tapi tentu kita berharap itu tidak terjadi kembali,” ujar Lukman saat diwawancara di kantor MUI Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).
Selain itu, Lukman juga mengimbau kepada para pelaku vandalisme itu untuk segera bertobat. “Yang sudah melakukan itu bertobatlah, karena itu gak bagus, sangat tidak baik. Kita juga menyayangkan terjadinya vandalisme di Gua Hira itu,” ucapnya.
Lukman juga berharap kepada para ustaz dan para pembimbing haji untuk selalu mengingatkan kepada jamaah haji Indonesia agar ke depannya tidak melakukan aksi vandalisme seperti itu lagi.
“Majelis Ulama sangat menyayangkan kejadian itu, harapannya itu tidak terulang kembali, dan disosialisasikan para asatidz, para ulama, juga para pembimbing haji, itu tempat suci lah, jangan disamakan dengan yang di kolong jembatan. Jangan dong, sedih banget dengarnya juga ya,” kata dia.
Seperti diketahui, baru-baru ini Depok kembali menjadi perbincangan setelah viralnya aksi vandalisme berupa tulisan 'Depok' di bebatuan situs bersejarah Gua Hira di Jabal Nur, Arab Saudi. Aksi vandalisme tersebut terungkap di video terbaru Habib Husein Ja'far Al Hadar pada akun YouTube miliknya.
Pada video berjudul 'Why Depok di Gua Hira?' yang diunggah sekitar Kamis (20/7/2023), Habib Ja'far mengisahkan perjalanannya di Gunung Nur atau Jabal Nur. Ia menceritakan pengalamannya mendaki gunung tersebut hingga di puncak saat berada di Gua Hira.
"Di antara yang saya sayangkan di bebatuan jalur pendakian ke Gua Hira adalah vandalisme orang corat-coret nggak jelas di sini," kata Habib Ja'far.