Selasa 25 Jul 2023 22:40 WIB

Hizbul Wathan Kukuhkan Jenderal Soedirman Sebagai Bapak Pandu

Hizbul Wathan akan mengadakan Muktamar ke-4 pada 26-29 Juli 2023.

Monumen Jenderal Soedirman yang baru diresmikan terlihat di area CBD PIK2, Tangerang, Banten, Jumat, (03/2/2023). Monumen setinggi 15 meter ini menandakan posisinya sebagai karya seni yang dapat mengingatkan masyarakat dan pengunjung kawasan PIK2 tentang sosok Jenderal Soedirman, sekaligus penanda gerbang utama menuju CBD PIK2 yang berada persis di mulut exit tol PIK 2 yang rencananya selesai awal 2024.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Monumen Jenderal Soedirman yang baru diresmikan terlihat di area CBD PIK2, Tangerang, Banten, Jumat, (03/2/2023). Monumen setinggi 15 meter ini menandakan posisinya sebagai karya seni yang dapat mengingatkan masyarakat dan pengunjung kawasan PIK2 tentang sosok Jenderal Soedirman, sekaligus penanda gerbang utama menuju CBD PIK2 yang berada persis di mulut exit tol PIK 2 yang rencananya selesai awal 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) akan mengadakan Muktamar ke-4 pada 26-29 Juli 2023 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kota Malang, Jawa Timur.

 

Baca Juga

Muktamar yang merupakan forum permusyawaratan tertinggi di Hizbul Wathan tersebut mengusung tema “Menggerakkan Sumber Daya Membangun Kader Utama”.

Dalam Muktamar ke-4 HW tersebut sekaligus juga mengukuhkan Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai Bapak Pandu Hizbul Wathan. Kwartir Pusat Gerakan Kepaduan Hizbul Wathan ingin Soedirman bukan saja dikenal sebagai Bapak TNI, tapi juga Bapak Pandu Hizbul Wathan.

Ketua Umum Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Endra Widyarsono mengatakan dikukuhkannya Soedirman sebagai Bapak Pandu Hizbul Wathan dalam Muktamar ke-4 itu sebagai upaya meneladani figur Jenderal Soedirman.

“Baik dari sisi attitude maupun pengetahuan terkait kepanduan,” kata Endra.

Dari sisi perjuangan, lanjut Endra, tentu hal tersebut tidak perlu diragukan lagi dalam bergerilya memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

“Pak Soedirman ketika bergerilya saat sakit dan diminta untuk kembali oleh Presiden Soekarno, namun enggan. Karena menurut Pak Soedirman yang sakit adalah Soedirman, bukan panglima besar,” kata Endra di dewan awak media dalam pertemuan pers di Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (24/7/2023).

Di samping itu, Panglima Jenderal Soedirman selalu menjaga wudhunya dan selalu sholat di awal waktu. “Segala sesuatu yang dilakukan adalah semata-mata untuk Allah SWT sehingga banyak keteladanan yang bisa diambil dari sosok Soedirman ini,” papar Endra.

Sementara itu, Muktamar ke-4 Hizbul Wathan ini dalam rangka menjawab tantangan perubahan. “Melalui tema yang kita usung itu adalah wujud Hizbul Wathan ingin menghadirkan perubahan,” kata Endra.

Tema yang dipilih dalam Muktamar ke-4 HW itu selaras dengan harapan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Terlebih, HW ini merupakan organisasi otonom di Persyarikatan Muhammadiyah yang bergerak di bidang kepanduan.

“Menitikberatkan tema sumber daya kita akan melibatkan generasi muda, generasi milenial, untuk lebih banyak di Hizbul Wathan, khususnya untuk menghadapi era disruption,” katanya.

Sekretaris Umum Kwartir Pusat Gerakan Kepaduan Hizbul Wathan, Muhammad Zairin, mengatakan, kiprah Soedirman muda memang tidak bisa dilepaskan dari Hizbul Wathan. “Di mana ia dididik, dilatih disiplin dan menjadi pemimpin saat menjadi seorang Pandu HW,” kata Zairin.

Dalam rangka momentum Hizbul Wathan untuk mendunia, dalam Muktamar ke-4 HW akan disampaikan rintisan HW di Malaysia. “Dalam Muktamar HW nanti akan dirumuskan bagaimana keterlibatan Hizbul Wathan di kancah global,” terang Zairin.

Selain merumuskan program periode mendatang, Muktamar ke-4 HW ini bakal menetapkan Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan HW periode 2023-2028.

sumber : https://web.suaramuhammadiyah.id/2023/07/25/hw-kukuhkan-soedirman-sebagai-bapak-pandu-hizbul-wathan/
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement