Kamis 20 Jul 2023 07:32 WIB

Kekhasan Tahun Baru Islam dan Perayaannya di Turki

Tahun Baru Islam memiliki kekhasan tersendiri.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Erdy Nasrul
Siluet umat Islam saat bersiap menggelar tabligh akbar memperingati 1 Muharram 1445 Hijriyah dan refleksi 21 tahun Syariat Islam di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Rabu (19/7/2023). Peringatan yang dihadiri seluruh unsur masyarakat dan tokoh agama itu mengangkat tema Doa Untuk Negeri dan Hijrah Menuju Masyarakat Madani .
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Siluet umat Islam saat bersiap menggelar tabligh akbar memperingati 1 Muharram 1445 Hijriyah dan refleksi 21 tahun Syariat Islam di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Rabu (19/7/2023). Peringatan yang dihadiri seluruh unsur masyarakat dan tokoh agama itu mengangkat tema Doa Untuk Negeri dan Hijrah Menuju Masyarakat Madani .

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Muslim di Turki pada Rabu (19/7/2023) merayakan hari pertama Tahun Baru Islam, juga dikenal sebagai Tahun Baru Hijriyah.

Dilansir dari laman Anadolu Agency pada Kamis (20/7/2023) Hari itu menandai al-Hijra (migrasi) bersejarah, perjalanan Nabi Muhammad dan para sahabatnya dari Mekkah ke kota Madinah yang diberkahi. Hal ini untuk menghindari penganiayaan oleh suku-suku yang kuat pada tahun 622 Masehi.

Baca Juga

Hari pertama Muharram, bulan awal kalender lunar Islam, menyambut tahun 1445. Tanggal pastinya pada kalender Gregorian bervariasi setiap tahun, tergantung pada penampakan bulan baru.

Muslim mengadopsi kalender lunar untuk tujuan keagamaan, memanfaatkannya untuk menentukan peristiwa penting seperti puasa Ramadhan dan acara Islam lainnya. Pada tahun 638 M, khalifah kedua Islam, seorang sahabat dekat Nabi, Omar bin al-Khattab, meluncurkan kalender Islam baru dengan menggunakan hari Hijrah sebagai titik awalnya.

Di seluruh dunia Islam, perayaan Tahun Baru Hijriah mungkin berbeda-beda, dipengaruhi oleh tradisi dan adat budaya yang beragam. Namun, pada intinya, ini adalah masa refleksi dan pembaharuan spiritual yang mendalam, saat umat Islam memulai babak baru dalam hidup mereka.

Selama bulan Muharram, peristiwa penting diamati pada hari kesepuluh yang dikenal sebagai Asyura. Hari penting ini mencakup kejadian sejarah yang penting, termasuk pengampunan Tuhan kepada Nabi Adam, pendaratan damai bahtera Nabi Nuh, dan keajaiban membelah Laut Merah untuk Nabi Musa, dan penyelamatannya dan pengikutnya dari penindasan Firaun.

Kalender Islam atau Hijriah terdiri atas 12 bulan dan 354 atau 355 hari, menjadikannya sekitar 11 hari lebih pendek dari kalender Gregorian. Strukturnya didasarkan pada pergerakan bulan, dengan awal setiap bulan ditentukan oleh penampakan bulan sabit pertama bulan baru.

Hari Hijrah diakui sebagai hari libur resmi di banyak negara Arab dan Muslim, termasuk Indonesia, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Bahrain, Oman, Yaman, Yordania, Mesir, Malaysia, Arab Saudi, dan Palestina.

Kalender berbasis Hijrah secara resmi digunakan oleh kekhalifahan Islam terbesar, termasuk dari Abbasiyah, Umayyah dan Ottoman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement