Ahad 16 Jul 2023 13:59 WIB

Rencana Pembakaran Taurat Batal, Pria Ini Mengaku tak akan Pernah Bisa Membakar Kitab Suci

Ketua organisasi zionis sebut rencana pembakaran Taurat antisemitisme.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Polisi turun tangan di tempat kejadian di mana seorang pria membakar Alquran di luar masjid di Stockholm, Swedia, 28 Juni 2023.
Foto:

Ia juga mengutuk aksi pembakaran Alquran, yang suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Saat ini, ia merasa patah hati karena nasib yang sama menunggu Alkitab Yahudi, kitab abadi orang-orang Yahudi.

Ketua Organisasi Zionis Dunia Yaakov Hagoel dalam sebuah pernyataan mengatakan pemberian izin tersebut bukanlah kebebasan berekspresi, tetapi antisemitisme. Pada Juni, polisi Swedia memberikan izin kepada Salwan Momika untuk menggelar aksi protes. Dalam aksinya, pria berusia 37 tahun ini menginjak Alquran dan membakar beberapa halaman.

Izin tersebut diberikan sejalan dengan perlindungan kebebasan berbicara. Meski demikian, pihak berwenang kemudian mengatakan mereka telah membuka penyelidikan atas hasutan terhadap kelompok etnis. Momika telah membakar halaman-halaman kitab suci Alquran di lokasi yang sangat dekat dengan masjid.

Negara-negara termasuk Irak, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Maroko memanggil duta besar Swedia sebagai protes atas insiden pembakaran Alquran. Hal ini lantas menyebabkan pertemuan darurat 57 anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Pemerintah Swedia juga mengutuk pembakaran itu sebagai Islamofobia. Meski demikian, mereka menyebut negara memiliki hak kebebasan berkumpul, berekspresi dan demonstrasi yang dilindungi secara konstitusional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement