REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang bukan hanya tanah kuil dan tempat suci, melainkan juga masjid. Selama dua dekade terakhir, tercatat jumlah masjid bertambah tujuh kali lipat.
Salah satu faktor penyebabnya adalah terjadi peningkatan tajam Muslim di negara tersebut, akibat pernikahan antara Muslim dan warga negara Jepang atau bertambahnya mualaf Jepang. Profesor Emeritus Sosiologi di Universitas Waseda di Tokyo, Hirofumi Tanada, berpendapat Jepang kini menjadi rumah bagi lebih dari 200 ribu Muslim.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Tanada dan rekan-rekannya menunjukkan ada 113 masjid di seluruh Jepang pada Maret 2021, naik dari hanya 15 dari tahun 1999. Dilansir di Asahi, Kamis (25/5/2023), angka tersebut didasarkan pada statistik pemerintah, persentase Muslim dalam populasi menurut negara dan angka keanggotaan Asosiasi Studi Islam di Jepang.
Studi mereka selanjutnya menunjukkan sekitar 230 ribu Muslim menyebut Jepang sebagai rumah mereka pada akhir 2020. Dari jumlah itu, warga negara Jepang dan mereka yang telah memperoleh status penduduk tetap melalui pernikahan dan keadaan lain berjumlah sekitar 47 ribu.
Kondisi ini naik lebih dari dua kali lipat perkiraan 10 ribu hingga 20 ribu, satu dekade sebelumnya. “Banyak dari mereka menjadi Muslim melalui pernikahan. Semakin banyak juga yang mungkin bergabung dengan keyakinan atas kemauan mereka sendiri," ujar Tanada.
Dulu, masjid merupakan sebuah pemandangan langka di Jepang. Namun, hal ini tidak lagi terjadi.
Masjid Istiqlal Osaka...