Rabu 24 May 2023 20:23 WIB

Kasus Diskriminasi Muslim di New Jersey Melonjak 46 Persen di 2022

Diskriminasi Muslim di New Jersey didominasi soal pekerjaan

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Islamofobia (ilustrasi). Diskriminasi Muslim di New Jersey didominasi soal pekerjaan
Foto: Bosh Fawstin
Islamofobia (ilustrasi). Diskriminasi Muslim di New Jersey didominasi soal pekerjaan

REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN –Kasus diskriminasi terhadap Muslim di New Jersey pada 2022 disebut mengalami lonjakan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.  

Laporan dari Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengungkapkan terjadi peningkatan signifikan sebesar 46 persen dalam satu tahun. 

Baca Juga

Laporan yang berjudul "Beyond the Courts" dan setebal 52 halaman itu diterbitkan oleh CAIR-NJ. Di dalamnya, mereka menyoroti bahwa organisasi tersebut menerima 152 panggilan bantuan pada 2022, peningkatan yang signifikan dari 104 panggilan diterima pada 2021. 

Tidak hanya itu, menurut laporan tersebut pengaduan ini melibatkan berbagai bentuk diskriminasi. 

Dari 22,4 persen kasus diskriminasi terkait pekerjaan, 17,8 persen berasal dari sekolah dan 11,8 persen terkait kebencian dan bias. 

"Meskipun benar peristiwa tragis 11 September 2001 membuat Muslim menjadi sorotan internasional dalam semalam, retorika dan fanatisme struktural anti-Muslim dan kekerasan yang diakibatkannya telah lama mendahului peristiwa 9/11," ujar perwakilan United Muslim Masjid di Philadelphia, Qasim Rashad, dikutip di //Tasnim News//, Rabu (24/5/2023).  

Selanjutnya, ia menyebut Undang-Undang Patriot dengan suara bulat disahkan oleh Senat dalam waktu satu bulan sejak 9/11, bukanlah yang pertama dari jenisnya. 

Dalam banyak hal, ini merupakan perluasan dari Undang-Undang Pengawasan Intelijen Asing (FISA) tahun 1978 yang sudah ada, yang terkenal dipersenjatai untuk melawan Muslim Amerika di antara kelompok non-kulit putih lainnya. 

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

CAIR bulan lalu merilis sebuah laporan yang mencakup insiden nasional pengaduan hak-hak sipil oleh Muslim Amerika pada 2022. Di dalam laporan tersebut diungkapkan terjadi penurunan sebesar 23 persen. 

Kelompok advokasi Muslim ini menerima 5.156 pengaduan secara nasional pada 2022, turun dari 6.720 pengaduan di tahun sebelumnya. 

CAIR juga menyebut bahwa ini merupakan penurunan pertama yang tercatat, sejak mereka mulai melacak data tersebut pada 1995.

 

Sumber: tasnimnews  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement