Jumat 12 May 2023 14:37 WIB

Istri Hanan Attaki Unggah Foto Kakeknya, Pendiri NU Tuban

Ia adalah seorang Ahlul Alquran yang begitu alim khususnya dalam bidang ilmu qiraat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Istri Ustadz Hanan Attaki, Haneen Akira. Istri Hanan Attaki Unggah Foto Kakeknya, Pendiri NU Tuban
Foto: Instagram
Istri Ustadz Hanan Attaki, Haneen Akira. Istri Hanan Attaki Unggah Foto Kakeknya, Pendiri NU Tuban

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah yang sangat dekat dengan kalangan milenial, Ustadz Hanan Attaki, menjadi perbincangan hangat setelah dibaiat sebagai warga NU. Sementara, istri Hanan Attaki Haneen Akira sudah mendeklarasikan sejak jauh hari dirinya berasal dari keluarga NU.

Hal itu tampak dari unggahan foto Haneen Akira di akun Instagram-nya pada 20 Februari lalu. Foto ini diunggah Haneen Akira setelah suaminya sempat ditolak berceramah di Masjid Muttaqin Pamekasan pada 12 Februari 2023 lalu.

Baca Juga

Melalui akun @haneenakira, ia mengunggah foto kakeknya, KH Chusen, yang disebutnya sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Tuban. Dalam foto itu tampak juga nenek Haneen Akira yang bernama Hj Siti Fatimah. Dalam keterangan foto itu, ia pun menjelaskan tentang profil singkat Kiai Chusen yang disebutnya sebagai “Kiai Wira’i dari Bumi Wali”.

Haneen Akira menjelaskan, Tuban dikenal sebagai “Bumi Wali” karena begitu banyak aulia penyebar cahaya Islam, seperti Sunan Bonang, Maulana Ibrahim Asmoroqondi, Sunan Bejagung, dan lain-lain.

Nun jauh di tepi Pesisir Tuban, tepatnya di Desa Jenu, tersebutlah Mbah Kiai Chusen. Ia adalah seorang Ahlul Alquran yang begitu alim, khususnya dalam bidang ilmu kiraat. Ia adalah putra dari Kiai Hasan, ulama asli Singgahan Tuban yang pernah menempuh studi di Tanah Suci Makkah selama delapan tahun.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Expanding in dignity and grace (@haneenakira)

Dari sebuah sumber, Haneen Akira juga mengungkapkan bahwa Mbah Kiai Chusen masih terhitung keturunan Mbah Abdul Jabbar, yang dimakamkan di Nglirip, Mulyoagung, Singgahan. “Apabila benar demikian, beliau masih memiliki hubungan kekerabatan dengan pendiri cikal bakal Pesantren Tambakberas, Mbah Abdus Salam (Mbah Sechah), yang juga sebagai leluhur dari Pesantren Tebuireng dan Denanyar,” kata Haneen.

Seperti penjelasan putri Kiai Chusen, dia melanjutkan, pada usia remaja beliau telah diajak oleh seorang ulama dan saudagar dari Kota Kudus, Syekh Shodaqoh, menuju Haramain. Menurut dia, kakeknya kemungkinan juga sempat belajar di Madrasah Shaulatiyah yang didirikan pada 1292 H oleh Syekh Rahmatullah ibn al-Khalil al-Hindi ad-Dahlawi, ulama besar kelahiran India yang terhitung nasabnya bersambung kepada sahabat Usman bin Affan RA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement