Dakwah, menurut dia, adalah mengajak orang untuk bersimpati, menerima kebaikan maupun kebenaran. Ia juga menganggap dakwah adalah program untuk perubahan, bukan hanya sekadar ceramah.
Berbekal hal ini, sekembalinya ke Indonesia ia pun mulai memetakan target dakwahnya. Ia melihat yang belum banyak tersentuh adalah anak-anak muda, baik yang suka main, rajin, gaul, mereka yang tinggal di jalan, hingga yang cenderung ke kriminal.
Ustadz Hanan Attaki pun berjuang agar dakwah bisa diterima oleh kelompok ini dengan membentuk Shift Pemuda Hijrah. Taklim kecilnya ini semula dilakukan di Masjid Al Latief yang anak mudanya berjumlah 20 orang dari 50 jamaah.
Semakin lama taklimnya pun semakin besar dan mulai dibentuk Komunitas Pemuda Hijrah. Awalnya, program ini mengarah pada gaya hidup. Ia tidak menyangka jika tren yang ia bentuk ini menyebar ke seluruh Indonesia.
"Pemuda Hijrah itu bukan organisasi, ini komunitas dan model lifestyle (gaya hidup) baru anak muda. Hijrah itu artinya ke masjid meninggalkan dosa. Lebih luas, lifestyle yang positif," ucap dia.
Pemuda Hijrah pun dipatenkan menjadi yayasan pada 2021.
View this post on Instagram