Jumat 12 May 2023 08:04 WIB

Dibaiat Masuk NU, Ustadz Hanan Attaki: Ini Malam Terbaik dalam Hidup Saya

Ustadz Hanan Attaki berbaiat NU dituntun KH Marzuki Mustamar

Rep: Muhyiddin, Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nashih Nashrullah
Ustadz Hanan Attaki. Ustadz Hanan Attaki dibaiat sebagai anggota Nahdlatul Ulama yang dibimbing Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pendakwah milenial yang populer di kalangan anak muda Indonesia, Ustadz Hanan Attaki dibaiat oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. Setelah menyatakan janjinya untuk taat pada ulama ahlussunnah wal jamaah (Aswaja), dia pun resmi menjadi warga Nahdlatul Ulama (NU).

Pembaiatan ini dilakukan dalam acara Halal Bihalal 1444 Hijriyah Keluarga Besar Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek sekaligus Haul KH Ahmad Noer, KH Mustamar, dan KH Murtadho Amin, di Malang, Kamis (11/5/2023) malam. 

Baca Juga

Ustadz Hanan Attaki menyampaikan baiat NU di bawah bimbingan Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang, KH Marzuki Mustamar. Pembaitan itu juga disaksikan oleh santri dan jamaah yang hadir. Berikut baiat NU yang dibacakan Kiai Marzuki dan diikuti oleh Ustadz Hanan Attaki:  

Bismillahirrrahmanirrahim

Asyhadualla Ilaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah. Rodhitu Billahi Robba Wabil Islami Dina Wabi Muhammadin Nabiyya Warasula

1. Saya al-Ustadz Hanan Attaki menyatakan demi Allah benar-benar Muslim, mukmin, zahiran wa batinan.

2. Saya Ustadz Hanan Attaki menyatakan berbaiat, bersumpah, mengikuti ajaran akidah, ulama, habaib, kiai dari kalangan ahlussunah wal jamaah

3. Saya Ustadz Hanan Attaki bersumpah, berbaiat, demi Allah benar-benar masuk dan mengikuti jamiyah, jamaah, dan ajaran Nahdlatul ulama, yang ditaksis (didirikan) oleh Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, zaiharan wa batinan, waraditu bizalika.

4. Saya Ustadz Hanan Attaki menyatakan benar-benar zahran wa batinan, menerima sistem bernegara, berbangsa, NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dengan bimbingan para ulama, para habaib, min ahlissunnah wal jamaah.

5. Selanjutnya, kami menyatakan siap mati membela Islam, siap mati , membela Ahlussunnah wal Jamaah, siap mati membela, memperjuangkan nahdlatil ulama, siap mati untuk NKRI. 

Lahaula wa la quwwata illa billahil aliyyil adzim...

 Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

Setelah menuntun pembacaan baiat tersebut, Kiai Mustamar pun menyampaikan, “Sekalian kami juga sampaikan, kami sudah minta nama Abah dan Umi beliau, saat kita tahlil tadi juga sudah kita ikrarkan kita niatkan juga untuk Umi dan Abah beliau, karena beliau sudah benar-benar NU,” ujar Kiai Mustamar seperti ditayangkan kanal Youtube PonpesgasekTV, Kamis (11/5/2023).

Selanjutnya, Kiai Mustamar pun mempersilahkan Ustadz Hanan Attaki untuk menyampaikan beberapa patah kata. Pemuda kelahiran Aceh, 31 Desember 1981 itu pun sangat bersyukur menjadi warga Nahdliyin.

“Alhamdulillah, malam ini adalah malam terbaik dalam hidup saya sejak ibu saya melahirkan saya, karena bagi seorang mukmin dia dilahirkan dua kali. Yang pertama, dilahirkan jasadnya oleh orang tua biologisnya, dan yang kedua dilahirkan ruhiyahnya oleh gurunya atau mursyidnya,” jelas pendiri gerakan Pemuda Hijrah di Bandung ini. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement