Badan Anti-Diskriminasi Federal mengatakan telah menerima lebih dari 5.600 permintaan konsultasi pada 2021, dengan 37 persen tentang diskriminasi rasial. Selain itu, 32 persen laporan yang mereka terima berisi tentang diskriminasi berdasarkan kecacatan.
Sebuah laporan oleh Pusat Riset Integrasi dan Migrasi Jerman (DeZIM-Institut) mengkaji berbagai aspek masalah rasisme Jerman. Laporan tersebut menunjukkan kesadaran rasial dalam masyarakat Jerman berbeda antarkategori.
Misalnya, sementara sekitar 60 persen populasi setuju bahwa rasisme terhadap Yahudi dan orang kulit berwarna ada di Jerman, tetapi hanya 44,5 persen yang percaya rasisme anti-Muslim ada. Penelitian ini juga menunjukkan masyarakat Jerman tidak percaya rasisme adalah masalah sosial yang meluas. 33 persen responden menganggap mereka yang terkena rasisme terlalu sensitif, sementara 52 persen menganggap mereka penakut.
"Lebih dari separuh responden menganggap mengkritik rasialisme adalah bentuk penindasan terhadap kebebasan berekspresi mereka," kata laporan tersebut.
Popularitas partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) meningkat setelah secara terbuka memprotes Islam dan pengungsi di negara tersebut. Kelompok sayap kanan melakukan setidaknya 1.138 tindakan kekerasan di negara itu tahun lalu. Menurut angka resmi, sedikitnya 478 orang terluka dalam serangan tersebut.