Ahad 23 Apr 2023 12:00 WIB

Kisah Prajurit Terakhir Ottoman yang Menjaga Masjid Al Aqsa

Kopral Hasan mengorbankan kebebasannya selama 65 tahun mempertahankan Al Aqsa.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Kopral Hasan Al Aghdarli mengabdikan lebih dari enam dekade hidupnya menjaga Al Aqsa. Ia adalah prajurit terakhir Utsmaniyah (Ottoman) yang menjaga Al Aqsa. Kisah Prajurit Terakhir Ottoman yang Menjaga Masjid Al Aqsa
Foto: Middle East Monitor
Kopral Hasan Al Aghdarli mengabdikan lebih dari enam dekade hidupnya menjaga Al Aqsa. Ia adalah prajurit terakhir Utsmaniyah (Ottoman) yang menjaga Al Aqsa. Kisah Prajurit Terakhir Ottoman yang Menjaga Masjid Al Aqsa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu-satunya alasan Masjid Al Aqsa masih berdiri adalah karena perlawanan heroik rakyat Palestina yang telah memberikan hidup mereka untuk melindungi situs tersuci ketiga Islam dari pasukan pendudukan Israel.

Dilansir di Middle East Monitor, setidaknya ada satu orang lain yang berperan membantu tujuan mulia ini. Kopral Hasan Al Aghdarli mengabdikan lebih dari enam dekade hidupnya menjaga Al Aqsa dan melindunginya dari orang-orang yang akan menyakitinya.

Baca Juga

Kopral Hasan adalah prajurit terakhir dari Kesultanan Utsmaniyah atau Ottoman yang dikerahkan untuk menjaga Masjid Al Aqsa hingga hari kematiannya. Veteran Perang Dunia I dari provinsi Igdir Turki ini merupakan bagian dari tim senapan mesin berat Tentara Utsmaniyah yang dikerahkan untuk menjaga Yerusalem.

Perintah terakhir yang dia terima dari perwira seniornya dipatuhi. Dia berjaga di Masjid Al Aqsa selama 65 tahun hingga kematiannya pada 1982. Kopral Hasan Al Aghdarli mengabdikan lebih dari enam dekade hidupnya menjaga Al Aqsa.

Kisahnya ditulis oleh jurnalis Turki Ilhan Bardakci yang menemani pejabat dan pengusaha Turki dalam kunjungan kehormatan ke Masjidil Aqsa pada 1972. "Mereka menyebut halaman lantai atas '12 ribu halaman lampu gantung', tempat Yavuz Sultan Selim menyalakan 12 ribu lilin di lampu gantung. Tentara Utsmaniyah pernah melaksanakan sholat isya dengan cahaya lilin, nama itu merujuk padanya," tulis Bardakci pada saat kunjungan bersejarahnya ke Al Aqsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement