REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Filantropi Salaman Aman Foundation menyatakan akan terus berupaya memberikan bantuan kepada para pelaku industri kecil atau UMKM. Hal ini disampaikan Pendiri Yayasan SAF, Wisnu Salman di Masjid Istiqlal Jakarta pada Rabu (29/3/2023), usai resmi mengangkat Arif Abdullah Batubara sebagai Direktur Eksekutif SAF.
Wisnu mengatakan SAF terus berupaya untuk memberikan kemaslahatan melalui program utamanya, yakni memberikan bantuan kepada para pelaku industri kecil atau UMKM. Para pelaku industri ini secara ekonomi memiliki keterbatasan akses kepada dunia perbankan terkait dengan pemberian modal.
Wisnu yang juga Direktur Utama dan Founder dari PT Geo Mining Berkah (GMB) mengatakan SAF berkomitmen untuk meningkatkan usaha masyarakat bawah dengan memberikan bantuan permodalan usaha secara cuma-cuma. Ia berharap kedepannya masyarakat mampu berdikari secara mandiri melalui usaha UMKM yang ditata secara profesional.
Saat ini SAF, yang secara resmi telah mendapatkan legalitas SK Menkumham pada 8 Juni 2022, telah menyalurkan bantuan lebih dari Rp 100 juta kepada 120 pelaku UMKM. Dana bantuan tersebut saat ini sepenuhnya bersumber dari dana CSR (Corporate Social Responsibility) PT Geo Mining Berkah (GMB).
Namun melihat begitu banyaknya animo masyarakat bawah dan para pelaku UMKM yang belum tersentuh oleh program donasi dan pengembangan, SAF bertekad untuk lebih menggiatkan pemberian bantuan kepada para pelaku UMKM. SAF menargetkan angka pemberian donasi tersebut dapat menembus jumlah Rp 10 miliar.
Oleh karena itu, mengingat harapan dan target yang besar, maka SAF memutuskan untuk mengangkat seorang Direktur Eksekutif yang memiliki tugas dan tanggung jawab utama untuk mengemban visi dan misi SAF menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang terbebas dari angka kemiskinan melalui gerakan pemberdayaan UMKM. Ia berharap akan banyak pelaku UMKM yang naik level dengan bantuan dan pendampingan dari SAF.
"Jangan sampai tujuh turunan mikro terus. Makannya semangat bukan lagi mikro, itu yang harus ditanamkan di program program UMKMnya SAF. Jadi programnya harus terus menerus, bantuannya fokus pada alat produksi supaya alat produksinya semakin baik karena tentunya diharapkan pendapatnya akan naik," kata Wisnu kepada Republika pada Rabu lalu.
Sementara itu Direktur Eksekutif SAF, Arif Abdullah Batubara, mengatakan dirinya akan melanjutkan dan mengembangkan program-program yang telah berjalan. Bahkan menurutnya kedepannya SAF ditargetkan memiliki banyak aktivitas dalam upaya membantu peningkatan kehidupan dan ekonomi masyarakat miskin.
Basis yang akan kita buat nanti mungkin berkembang bukan hanya di UMKM saja tetapi basis-basis yang nanti lebih ke arah pemberdayaan yang sifatnya komunitas," kata Arif Abdullah.
Lebih lanjut Arif yang juga seorang ekonom lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) mengatakan tentang sumber pendanaan yang selama ini masih bertumpu pada CSR PT Geo Mining Berkah, kedepannya dia berharap dapat bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya baik sifatnya Corporate atau Ritel di mana donasi yang terkumpul diperuntukkan untuk program-program SAF dalam rangka memerangi kemiskinan. Arif mengatakan SAF diharapkan pada satu hingga tiga tahun kedepan sudah bisa membaut program baik penggalangan dana maupun pendistribusian dalam skala nasional dan internasional.
Arif menargetkan pada tahun ketiga, SAF telah mampu menjadi lembaga filantropi yang kokoh dan telah meraih kepercayaan publik yang kuat. Karena itu pada tahun pertama, menurutnya, SAF akan fokus pada penguatan kapasitas internal dan membangun kepercayaan masyarakat.
"Di tahun pertama kami akan coba untuk bisa penggalan dana satu tahun 10 miliar. Kita akan hitung untuk pendistribusiannya, tetapi bukan cuma dana, yang penting juga adalah keberlanjutan dari usaha tersebut. Apa dia cukup bertahan di sana atau karena ketidak mampuan modal dia tidak berkembang. Itu target kita, jadi bukan yang benar-benar baru terus kita bantu. Itu lebih besar risikonya. Jadi nanti akan kita pilah," katanya.