Selasa 14 Mar 2023 22:27 WIB

Baznas Terjunkan Tim Tanggap Bencana untuk Para Penyintas Bencana Longsor Natuna

Baznas dirikan dapur umum, layanan kesehatan, dan dukungan psikologis untuk korban.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) menyiapkan layanan dapur umum, dapur air, layanan kesehatan, serta layanan dukungan psikososial (LDP) bagi penyintas bencana tanah longsor Natuna, Kepulauan Riau.
Foto: Dok. Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) menyiapkan layanan dapur umum, dapur air, layanan kesehatan, serta layanan dukungan psikososial (LDP) bagi penyintas bencana tanah longsor Natuna, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) menyiapkan layanan dapur umum, dapur air, layanan kesehatan, serta layanan dukungan psikososial (LDP) bagi penyintas bencana tanah longsor Natuna, Kepulauan Riau. Layanan-layanan tersebut saat ini disiapkan tim BTB di lokasi pengungsian SMA 01 Serasan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

"Hari ini, tim di lapangan melanjutkan bantuan layanan dapur umum di lokasi pengungsian SMA 01 Serasan sebanyak 500 paket," kata Komandan Lapangan BTB Taufik Hidayat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/3/2023).

Baca Juga

Tim BTB juga rencananya akan memperluas program bantuan dan layanan yang sama di lokasi pengungsian Air Nusa, Kecamatan Serasan Timur. Taufik menambahkan, hingga saat ini dilaporkan korban meninggal dunia tercatat 48 orang dan enam orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Namun, kata Taufik, pencarian korban meninggal dunia akan dihentikan, pada Rabu (15/3/2023), dikarenakan sudah mencapai batas waktu selama 10 hari sejak musibah tanah longsor terjadi. Tim BTB yang berjumlah sembilan orang, terdiri dari tiga orang dari BTB Pusat, satu orang dari BTB Kepri, dua orang dari BTB Kota Batam, dua orang dari RSB Kota Batam, dan satu orang humas Kota Batam, telah tiba di lokasi bencana sejak Sabtu lalu.

Saat ini, menurut laporan tim, aktivitas warga di sekitar lokasi bencana tanah longsor masih sangat terbatas, karena akses jalan terputus sehingga membuat perekonomian masih belum stabil. Warung-warung di sekitar daerah tanah longsor juga masih belum berani buka karena mereka masih trauma dengan kejadian tanah longsor itu.

Selain itu pula jaringan telepon seluler di sekitar lokasi bencana masih mengalami kendala, yakni sinyal yang masih belum maksimal. Bencana tanah longsor terjadi di Natuna pada Senin lalu.

Bencana diduga disebabkan hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Lokasi paling terdampak bencana adalah Desa Pangkalan, Dusun Genting, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement