Selasa 14 Mar 2023 20:40 WIB

FSLDK Akui Aktivitas Dakwah Mahasiswa di Kampus Alami Kelesuan, Dampak Pengawasan?

FSLDK menyebut penurunan syiar mahasiswa di kampus sangat signifikan

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi aktivis dakwah kampus. FSLDK menyebut penurunan syiar mahasiswa di kampus sangat signifikan
Foto: Antara/Maulana Surya
Ilustrasi aktivis dakwah kampus. FSLDK menyebut penurunan syiar mahasiswa di kampus sangat signifikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Ketua Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Rapanca Indra Mukti menyebut aktivitas dakwah mahasiswa di kampus-kampus di Indonesia saat ini umumnya mengalami kelesuan. 

Pusat koordinasi sekitar 460 LDK di Indonesia itu bahkan menyebut kondisi penurunan kegiatan syiar mahasiswa bahkan dinilai sangat signifikan.

Baca Juga

"Memang benar hampir semua lembaga dakwah kampus di bawah LDK Indonesia itu memang mengalami kelesuan. Baik secara bentuk gerakan, kemudian syiar keumatan, pengkajian isu ataupun kaderisasi. Itu mengalami penurunan sangat signifikan," jelas Rapanca kepada Republika.co.id, Selasa (14/3/2023).

Menurutnya, kondisi ini disebabkan lembaga dakwah kampus yang tidak siap untuk beralih dari sistem offline ke sistem online saat pandemi atau masa peralihan pandemi. 

Pengurus LDK dikaderisasi via online dengan segala keterbatasannya, yang akhirnya mempengaruhi mereka dalam menjalankan kepengurusan.

"Kita sudah mengerti kalau misalnya kendala via zoom, google meet, pasti akan tidak terlalu maksimal ruang pertemuannya. Oleh karena itu, ini juga akan mempengaruhi bagaimana proses perjalanan adik-adik dalam menjalankan kepengurusannya," ujarnya.

Adapun terkait adanya informasi yang menyebut bahwa sepinya kegiatan dakwah mahasiswa karena pembatasan yang dilakukan pihak kampus atau masjid kampus, maka itu masih perlu diteliti. Karena problem di tiap kampus disebutnya akan berbeda-beda.

Dia mengatakan, mahasiswa atau lembaga dakwah kampus memang seharusnya diberikan keleluasaan dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini untuk tetap memelihara semangat mahasiswa dalam melakukan kegiatan dakwah.

"Ketika organisasi itu masih ada, kemudian tidak diberikan kepercayaan secara penuh, maka kita bisa melihat bagaimana kepengurusan itu akan hadir. Apabila tidak diberi keleluasaan atau dalam tanda kutip dilarang untuk maskimal, maka akan sayang sekali karena tidak bisa seperti biasanya," tuturnya.

Demi mengentaskan masalah ini, FSLDK akan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam membuat program-program untuk kemajuan dakwah Islam di kampus.

"Ke depan, kami akan tetap memaksimalkan peran untuk mensyiarkan Islam, tentunya kami juga akan berkolaborasi dengan semua komponen kelembagaan mahasiswa kampus dan civitas akademika untuk bersama-sama membuat program-program untuk kemajuan kampus yang selaras dengan nilai-nilai agama dan Pancasila,"katanya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement