REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---Masjid Salman ITB bersama Wakaf Salman menggelar acara Peletakan Batu Pertama Rumah Qur’an Salman pada di Jl Trs Cigadung Selatan Dalam II, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, akhir pekan lalu. Peletakan batu pertama tersebut, sebagai simbolis mulai dibangunnya aset wakaf produktif bernama Rumah Qur’an Salman.
Menurut Ketua Wakaf Salman, Hari Utomo, Rumah Quran Salman ini diperuntukan bagi para Mahasiswa yang berkuliah di Kota Bandung. Tujuan dibangunnya yaitu untuk mewadahi para calon pemimpin bangsa dengan fasilitas indekos/penginapan yang dibalut dengan sistem asrama.
Keberadaan asrama ini, kata dia, untuk meningkatkan tak hanya sisi akademik, tapi juga spiritual para Mahasiswa.
"Melalui kegiatan-kegiatan kelak di Rumah Qur’an Salman, kami yakin spirit anak muda bisa terwadahi. Jadi, mereka tidak hanya belajar sains dan teknologi tetapi juga mendapatkan sentuhan Al Qur’an di setiap aktivitas kesehariannya," paparnya.
Selain menyediakan fasilitas tempat tinggal bagi Mahasiswa, kata dia Rumah Qur’an Salman juga memiliki tekad untuk meningkatkan pengembangan pribadi Mahasiswa. Termasuk, di dalamnya penghafalan Al Qur’an hingga penerapan dan pengaplikasiannya di masyarakat, berlandaskan semangat dari Alm Dr Imaduddin Abdulrahim atau Bang Imad, selaku tokoh intelektual Muslim dan pendiri Masjid Salman ITB.
Rumah Qur’an Salman sendiri, kata dia dibangun di tanah yang diwakafkan oleh Wakif/donatur ke Masjid Salman ITB. Nantinya, para Mahasiswa yang tinggal di Rumah Qur’an Salman akan mendapatkan pendidikan agama Islam dari para Asatidz dan Tutor, melalui program-program kolaborasi dari Wakaf Salman dan BMKA, demi terciptanya generasi Islam yang cerdas, kreatif, inovatif, terampil, jujur, serta memiliki semangat melayani dan taqwa kepada Allah SWT.
Pembangunan Rumah Qur’an Salman merupakan sebuah wujud penghargaan bagi pendiri Masjid Salman ITB, khususnya Bang Imad, sebagai upaya mewarisi semangat perjuangan dan aktivismenya yang selalu dijaga dari masa ke masa, khususnya di lingkungan Masjid Salman ITB.
Dr Imaduddin Abdulrahim atau Bang Imad sendiri adalah tokoh cendekiawan Muslim yang dikenal sebagai seorang yang pertama kali menggagas gerakan ‘Dakwah Kampus’ di Indonesia. Lewat gerakannya, Bang Imad berhasil memantik api dakwah di berbagai kampus di Indonesia hingga pemikirannya tersebut kian melebar bahkan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Termasuk, program yang berada di Rumah Qur’an Salman. Pada tahun 1960, Bang Imad terlibat sebagai panitia Pembangunan Masjid ITB, yang kemudian kita kenal dengan nama Masjid Salman ITB, dari pertama kali berdiri pada 1972, hingga sekarang.