Sabtu 11 Mar 2023 22:32 WIB

Viral Video Perobekan Alquran oleh Oleh Siswa di Ontario

Perobekan Alquran oleh siswa di Ontario viral.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Perobekan Alquran oleh siswa di Ontario viral.
Foto: CBC
Perobekan Alquran oleh siswa di Ontario viral.

REPUBLIKA.CO.ID,OSHAWA -- Viral sebuah video di Ontario yang menunjukkan seorang siswa merobek halaman Alquran dan meremasnya. Atas kejadian ini, para siswa lainnya di sekolah menengah di timur Oshawa membawa kasus ini ke dewan sekolah.

Pejabat dewan sekolah mengatakan mereka menyadari insiden Islamofobia ini terjadi pada 3 Maret di Courtice Secondary School. Salah seorang siswa terlihat merusak Alquran pada hari itu.

Baca Juga

"Meskipun kami tidak dapat mengomentari tindakan disipliner individu, Dewan Sekolah Distrik Kawartha Pine Ridge menganggap serius semua tuduhan diskriminasi dan mengambil langkah segera untuk mengatasi insiden yang sangat serius ini," kata mereka dalam sebuah pernyataan, dikutip di CBC, Sabtu (11/3/2023).

Dewan Siswa menyebut mereka tidak akan mentolerir tindakan kebencian terhadap orang atau simbol keyakinan, serta secara tegas berkomitmen terhadap nilai-nilai kesetaraan, keragaman, inklusivitas dan martabat, serta dan kemanusiaan setiap individu.

"Kami berkomitmen untuk memperbaiki kerugian yang telah ditimbulkan pada komunitas Muslim sebagai akibat dari insiden ini," lanjut mereka.

Dewan sekolah juga mengatakan pihaknya akan terus berkonsultasi dengan kelompok masyarakat, untuk umpan balik dan mendukung siswa dan staf yang terkena dampak.

CBC Toronto menerima video yang menunjukkan tindakan siswa tersebut tetapi tidak dapat memastikan keasliannya secara independen. Dalam video tersebut, seorang anak laki-laki tampak membuka Alquran, merobek halaman dan meremasnya, lalu mengacungkan kedua jari tengahnya.

Seorang siswa kelas 12 di sekolah itu, Munawara Mazlomyar, mengatakan insiden itu membuatnya terkejut. Dia mengatakan Asosiasi Siswa Muslim (MSA) sekolah tengah mengadakan acara di hari itu, yang disebut "Ajukan pertanyaan kepada Muslim".

Tujuan dari kegiatan itu adalah untuk melibatkan siswa non-Muslim tentang agama Islam dan mencoba mengatasi Islamofobia. “Kami memajang Alquran dalam terjemahan bahasa Inggris, karena kami ingin siapa pun yang tertarik mempelajari agama kami dapat mengambil dan membacanya,” kata dia.

Mazlomyar lantas mengatakan seorang siswa mengambil salah satu Alquran yang dipajang, kemudian muncul video yang menunjukkan siswa yang sama merobek dan meremas halaman kitab suci itu. Dia mengatakan siswa tersebut juga mengajak orang lain untuk meletakkan buku itu di celana mereka.

"Saya sangat kecewa. Saya merasa sedih karena alasan kami memajangnya (Alquran) adalah agar orang-orang mendapatkan pengetahuan tentang Islam," ucap siswa kelas 12 ini.

Mazlomyar mengatakan sebagai seorang wanita Muslim, kejadian tersebut membuatnya merasa tidak aman di sekolah tersebut.

Ia mengatakan siswa seharusnya diberi tahu tentang kejadian tersebut oleh administrasi sekolah, sebelum mencari tahu tentang apa yang terjadi di media sosial atau dari mulut ke mulut. Dia pun meminta sekolah dan dewan meluncurkan kampanye pendidikan, untuk melawan Islamofobia dan memungkinkan diskusi kelas tentang masalah ini.

Di sisi lain, Menteri Pendidikan Ontario Stephen Lecce menyebut dirinya mengutuk tindakan tersebut. "Saya tidak ingin ada siswa, terutama anak-anak Muslim di sekolah itu atau di sekitar provinsi atau negara, yang berkecil hati," kata Lecce.

Ia pun menyebut pemerintah percaya kepada Muslim dan mendukung mereka. Pihaknya akan terus mendanai organisasi yang mengadvokasi para Muslim dan masyarakat, sehingga tidakakan ada lagi keadaan serupa.

Lecce menambahkan, dirinya merasa senang pemerintah terus mendanai Asosiasi Muslim Kanada, untuk membantu melatih staf dan siswa dalam melawan Islamofobia.

Sumber:

https://www.cbc.ca/news/canada/toronto/quran-torn-students-courtice-secondary-school-1.6774702

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement