Jumat 03 Mar 2023 00:24 WIB

Warga Binaan di Lapas Tasikmalaya Diajari Baca Alquran

Membaca Alquran merupakan kemampuan dasar yang sangat penting bagi WBP.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Warga binaan membaca Alquran di Lapas.
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Warga binaan membaca Alquran di Lapas.

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Sebanyak 174 orang warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tasikmalaya diajak untuk belajar membaca Alquran. Program itu dilakukan sebagai bentuk pembinaan mental dan keagamaan terhadap warga binaan.

Kepala Lapas Tasikmalaya, Davy Bartian, mengatakan, kegiatan itu dilakukan lantaran masih terdapat warga binaan yang buta aksara Alquran. Karena itu, pihaknya akan membuat program itu berjalan secara berkelanjutan. 

Baca Juga

"Sebenarnya program ini sudah lama dilakukan, tapi sudah banyak yang bebas. Jadi dijaring lagi yang baru," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Kamis (2/3/2023).

Menurut dia, legiatan pemberantasan buta aksara Alquran itu akan dilaksanakan setiap Senin dan Rabu secara berkelanjutan. Akan ada sebanyak 174 orang warga binaan yang disinyalir belum mengetahui cara baca maupun belum fasih dalam pembacaan aksara Alquran.

Davy menjelaskan, membaca Alquran merupakan kemampuan dasar yang sangat penting bagi WBP sebagai umat muslim. Pasalnya, hal itu merupakan fondasi dari segala pembelajaran keagamaan.

“Kegiatan ini harus dijadikan sebagai pembelajaran bagi kita semua dengan harapan untuk terus diamalkan sesudah menjalani pidana di Lapas Tasikmalaya, agar bisa dijadikan bekal serta mendapatkan keberkahan dari Allah SWT,” kata dia.

Ia berharap, melalui program itu para warga binaan yang sebelumnya tak bisa membaca Alquran bisa melakukannya. Bahkan, ia berharap akan tercipta tahfidz dari Lapas Tasikmalaya. 

“Mudah-mudahan dengan kegiatan pemberantasan buta aksara Alquran ini dapat berjalan dengan lancar serta bisa mencetak tahfidz," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement