REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak yang belum baligh belum memiliki kewajiban berpuasa. Hanya saja mereka sudah diizinkan untuk berlatih puasa sejak kecil. Hal ini bermanfaat untuk melatih ketahanan anak-anak dalam menahan haus dan lapar selama berpuasa.
Dilansir dari About Islam, Kamis (2/3/2023), ketika anak berusia tujuh tahun tergerak mencoba berpuasa Ramadhan bersama orang tuanya, maka hal itu patut diapresiasi. Namun tetap harus dijelaskan, bahwa jika mereka merasa tidak enak badan, maka mereka tidak perlu melanjutkan puasa sampai satu hari penuh.
“Jika mereka ingin mencoba puasa maka biarkan mereka mencobanya, tetapi jangan memaksa mereka dulu karena mereka tidak diwajibkan. Ini mungkin bisa membuat mereka memiliki perasaan buruk terhadap Ramadhan,” kata Konselor dan Instruktur Psikologi di Islamic Online University (IOU) Hanna Morris.
Bila perlu, dorong mereka berpuasa pada akhir pekan daripada hari-hari sekolah. Saat itu, orang tua dapat bersama mereka setiap saat untuk memantau perkembangan mereka, serta terlibat dalam kegiatan Islami.
Jika mereka berpuasa di hari sekolah, konsultasikan dengan guru mereka tentang kemungkinan mengizinkan mereka memberikan presentasi singkat di kelas mereka. Ini akan mendorong mereka memiliki kebanggaan dalam tindakan mereka serta mendidik teman sebaya dan guru yang akan dapat mendukung mereka.
Jangan lupa, ujar Hanna, simpan bagan hadiah untuk memantau berapa hari mereka berpuasa. Serta jika mereka tidak dapat berpuasa sepanjang hari, mereka bisa mencoba puasa setengah hari untuk berlatih dan merasakan seperti apa rasanya berpuasa.
“Biarkan mereka membantu membuat buka puasa dan memilih apa yang mereka inginkan ke timur,” ujar ibu empat anak ini.
Seiring bertambahnya usia, lanjut Hanna, orang tua kemudian dapat mendorong mereka untuk berpuasa lebih banyak hari dan untuk waktu yang lebih lama. Menurut Hanna, mendorong mereka berpuasa sejak usia muda ini adalah cara yang bagus untuk mengajari mereka pelajaran yang baik tentang rasa syukur dan kesabaran, seperti yang terjadi pada kita sebagai orang dewasa.
“Semoga Allah membalas Anda karena mencoba menanamkan citra positif Islam pada anak-anak Anda sejak usia muda. Semoga mereka tumbuh menjadi pilar masyarakat yang saleh,” kata Hanna.