Rabu 22 Feb 2023 18:58 WIB

Pemkot Bogor Agendakan Masjid Jadi Sarana Ekonomi Kreatif

Masjid harus mendapatkan perhatian sama dari pemerintah untuk dimakmurkan.

Pengasuh Ponpes Assyahid Kota Bandung KH DR Komarudin Chalil MAg menyampaikan tausiyah di Masjid Al Furqon, Kujangsari, Bandung, Ahad (19/2/2023). Kajian rutin ini sekaligus memperingati Isra Miraj 1444H/2023.. Dalam khutbahnya
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pengasuh Ponpes Assyahid Kota Bandung KH DR Komarudin Chalil MAg menyampaikan tausiyah di Masjid Al Furqon, Kujangsari, Bandung, Ahad (19/2/2023). Kajian rutin ini sekaligus memperingati Isra Miraj 1444H/2023.. Dalam khutbahnya

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mengagendakan masjid agar dapat menjadi sarana ekonomi kreatif tumbuh dan berkembang seiring dengan anggaran Rp120 miliar yang dikucurkan untuk kemakmuran masjid dan mushala pada tahun 2023.

"Kami berharap ada terobosan yang dilakukan dinas terkait bersama masyarakat, termasukDKMmasjid untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Kota Bogor," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim di Kota Bogor, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Dedie mengatakan, hal itu berkaca pada kegiatan Al Muttaqin Wedding Expo 2023, Gebyar UMKM 2023 bersama Aliansi Kuliner Indonesia Bogor Raya dan UMKM yang kreatif, yang dapat dijadikan agenda pada masjid-masjid lain.

Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Masjid Al Muttaqin, Jalan Ahmad Adnan Wijaya, 18 - 19 Februari 2023 akan mampu akan menciptakan produk unggulan berkarakter berdasarkan kearifan lokal.

Kegiatan tersebut membuat industri kreatif di bidang wedding yang terdiri dari wedding organizer, dekorasi, tata boga, tata rias, tata busana, craft fotografi, master of ceremony (MC) berkolaborasi dengan Usaha mikro kecil menengah (UMKM) sektor kuliner dan handycraft.

Dedie mengemukakan, industri kreatif ini adalah suatu kegiatan perekonomian yang dibuat dari hasil ide, kemampuan dan kreativitas dari seseorang atau bisa dibilang industri kreatif ini melalui proses memproduksi barang atau jasa dengan melalui proses kreatif di dalamnya.

Oleh karena itu, Dedie berharap tak hanya Masjid Al Muttaqin, namun masjid-masjid lain bisa mendapatkan perhatian yang sama dalam mengembangkan kemakmuran masjid.

Contoh dari pelaksanaan expo yang dilakukan di auditorium Masjid Al Muttaqin menghadirkan 50 UMKM yang menempati 80 tenant dan 35 peserta wedding. Kegiatan tersebut tidak mengganggu aktivitas jamaah yang beribadah, karena kegiatan dilaksanakan di luar ruangan utama untuk salat berjamaah.

Selain itu ketika waktu salat tiba kegiatan pun berhenti sementara, masyarakat yang hadir serta peserta expo pun bisa melaksanakan ibadah di dalam masjid.

Dia menyebut, dalam setahun Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menganggarkan dana hibah sekitar Rp120 miliar untuk masjid dan mushala di Kota Bogor sesuai mekanisme yang berlaku.

Selain itu, Pemkot Bogor juga memberikan insentif untuk guru ngaji dan memperhatikan para marbot.

"Jadi semoga dana yang disiapkan Pemkot Bogor benar-benar berdampak baik pada kemakmuran masjid dan ekonomi masyarakat," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement