REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tepat pada 22 Februari 2023 ini, Masjid Istiqlal menginjak usia ke-45 tahun. Setelah melewati rangkaian renovasi yang membuatnya semakin indah, kini Masjid Istiqlal semakin adaptif terhadap kemajuan zaman di berbagai sektor. Salah satunya di sektor teknologi.
Masjid Istiqlal menjadi masjid superapps pertama di Indonesia yang dapat diakses melalui media virtual yaitu istiqlal metaverse (istiqlalverse).
Masyarakat yang tidak berkesempatan datang ke Masjid Istiqlal, dapat mengakses aplikasi tersebut untuk melihat ruangan masjid yang disajikan dengan tayangan 3D.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar, menyampaikan Masjid Istiqlal selain menaruh perhatian pada teknologi mutakhir, juga tak luput dalam memberdayakan perempuan.
Sebab, Masjid Istiqlal menyelenggarakan pendidikan kader ulama perempuan bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan ini menjadi satu-satunya di dunia. "Yang berhak menjadi ulama bukan hanya laki-laki tetapi juga perempuan," kata dia usai menghadiri agenda senam jantung sehat lintas agama di halaman Masjid Istiqlal, Rabu (22/2/2023).
Dia menjelaskan, Masjid Istiqlal juga tengah merintis sebuah kajian kesetaraan gender lintas agama. Bekerja sama dengan LPDP, kajian ini mewadahi berbagai tokoh perempuan lintas agama untuk menempuh studi di luar negeri.
Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid, menjelaskan aplikasi istiqlalverse bisa diakses melalui metaNesia, sebuah dunia metaverse yang menciptakan interaksi virtual dan pengalaman baru dalam memperkenalkan produk ke dunia digital.
Di dalamnya terdapat beberapa ruangan Masjid Istiqlal dan area halaman yang bisa dilihat secara 3D oleh masyarakat. "Ini baru tahap 1, dan akan kita improve sesuai perkembangan ke depan. Nantinya kegiatan-kegiatan di Masjid Istiqlal juga akan ditayangkan melalui istiqlalverse ini," kata dia.
Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW
Istiqlalverse memperlihatkan tokoh avatar yang sedang menyaksikan kegiatan yang sedang berlangsung saat ini. Dengan digitalisasi ini, masyarakat di belahan dunia mana pun selama memiliki gadget atau device lainnya, bisa mengakses berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Istiqlal.
Fajrin berharap, ke depan semakin banyak kegiatan yang bisa ditayangkan sehingga bisa menjadi sarana yang lebih bermanfaat bagi masyarakat untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang ada di dalam Masjid Istiqlal tanpa harus datang langsung. "Seperti untuk mengakses kegiatan pengajian ataupun kegiatan lainnya," kata dia.