Rabu 01 Feb 2023 13:10 WIB

Kabinet Arab Saudi Ulangi Kecaman atas Penodaan Alquran

Arab Saudi kutuk pembakaran Alquran.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
 Kabinet Arab Saudi Ulangi Kecaman atas Penodaan Alquran. Foto: Bendera Arab Saudi
Foto: Reuters/VOA
Kabinet Arab Saudi Ulangi Kecaman atas Penodaan Alquran. Foto: Bendera Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Kabinet Arab Saudi mengutuk dan menolak aksi pembakaran salinan Alquran. Diketahui selama beberapa waktu terakhir, aksi penodaan Alquran terjadi berulang kali di sejumlah negara Eropa.

Dilansir di Arab News, Rabu (1/2/2023), Kerajaan Saudi meminta pemerintah di negara-negara tempat kejadian agar menanggapi praktik-praktik yang melukai perasaan jutaan Muslim di seluruh dunia.

Baca Juga

Penodaan kitab suci Islam baru-baru ini dilakukan oleh aktivis sayap kanan di Swedia dan Belanda. Kejadian tersebut telah memicu protes di kalangan umat Islam di seluruh dunia.

Awal bulan ini, aktivis anti-Islam Denmark Rasmus Paludan mendapat izin dari polisi untuk melakukan protes di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm. Dalam aksinya yang berlangsung pada 21 Januari ini, dia membakar Alquran.

Beberapa hari kemudian, pemimpin Belanda dari gerakan sayap kanan Pegida di Belanda Edwin Wagensveld, juga dilaporkan melakukan aksi merobek halaman-halaman salinan Alquran dan menginjaknya. Hal tersebut ia lakukan di dekat Parlemen Belanda.

Tidak berhenti di situ, aksi yang dilakukan Paludan pun berlanjut seminggu setelahnya. Ia kembali disebut-sebut membakar kitab suci itu di luar masjid di Kopenhagen pada 27 Januari.

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pun mengadakan Pertemuan Luar Biasa terbuka Komite Eksekutif OKI, Selasa (31/1/2023). Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan sikap bersama organisasi tersebut terhadap penodaan Alquran yang terjadi baru-baru ini di Swedia, Belanda dan Denmark.

Bertempat di markas OKI di Jeddah, pertemuan tersebut juga membahas kemungkinan tindakan yang dapat dilakukan OKI terhadap para pelaku serangan Islamofobia yang keji tersebut.

Dalam pertemuan tersebut Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha menegaskan kembali kekecewaannya atas tindakan provokatif yang dilakukan oleh aktivis sayap kanan.

Lebih lanjut, ia menekankan tindakan tersebut adalah salah satu contoh tindakan kriminal yang dilakukan dengan niat utama menargetkan umat Islam, menghina agama, serta simbol dan nilai-nilai suci mereka.  

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2242406/saudi-arabia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement