Sabtu 21 Jan 2023 16:17 WIB

Muslimah Orlando Ciptakan Wadah Bagi Penyintas KDRT

Komunitas tersebut mendidik wanita cara mengenali tanda kekerasan dalam rumah tangga.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Muslimah Orlando Ciptakan Wadah Bagi Penyintas KDRT
Foto: lifeofmuslim.com
Muslimah Orlando Ciptakan Wadah Bagi Penyintas KDRT

REPUBLIKA.CO.ID, ORLANDO -- Wanita Muslim di wilayah Florida Tengah, Orlando melakukan pertemuan akhir pekan ini. Kegiatan ini dibuat untuk merancang sumber daya, bagi para penyintas kekerasan pasangan (KDRT) di komunitas mereka.

Pertemuan Organisasi Wanita Muslim ini rencananya berlangsung selama dua hari. Di dalamnya, mereka tidak hanya akan mendidik wanita cara mengenali tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga.

Baca Juga

Mereka juga berupaya menyatukan wanita dari komunitas agama, bersama dengan organisasi nirlaba lokal dan mitra komunitas lainnya, untuk bertukar pikiran, sumber daya dan alat apa yang dibutuhkan bagi para penyintas kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Ketua Organisasi Wanita Muslim Fatima Sadaf Saied mengatakan begitu sering wanita Muslim mendatangi mereka setelah pergi ke tempat penampungan wanita, tetapi merasa tidak cocok untuk keluarganya.

"Visi sepanjang akhir pekan ini adalah kita berkumpul bersama, karena kita tahu apa yang kita butuhkan lebih dari, katakanlah, seseorang yang bukan Muslim atau yang bukan wanita. Kita ingin benar-benar memusatkan itu dan memusatkan suara para penyintas, sambil mencoba menciptakan sesuatu yang dari kami dan untuk kami," ujar dia dikutip di WMFE, Jumat (20/1/2023).

Sadaf Saied menyebut juga ingin mengembangkan model perawatan, yang dapat mengatasi hambatan dalam mengakses bantuan ini. Ia juga menyebut kendala yang dihadapi wanita Muslim cukup banyak, termasuk dalam hal mengasuh anak. Sering kali hambatan ini muncul dari kendala bahasan ataupun masalah imigrasi. 

"Jadi, kami mencoba memikirkan apa model yang mungkin berbeda untuk komunitas kami, namun bisa memenuhi kebutuhannya," lanjut dia.

Sadaf Saied juga mengatakan sumber daya ini harus memenuhi kebutuhan budaya dan agama tertentu, bersamaan dengan kebutuhan yang umum bagi setiap penyintas. Termasuk di dalamnya adalah bantuan perumahan, serta konseling emosional dan spiritual. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement