REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mulai membentuk desa mengaji sebagai tindak lanjut dari program inovasi daerah Sigi Religi. Hal ini untuk optimalisasi pembinaan generasi muda dari aspek agama.
"Sigi Religi menjadi prioritas dalam agenda penyelenggaraan pembangunan daerah, yang tahun ini terus ditingkatkan," ujar Bupati Sigi Mohamad Irwan, Jumat (13/1/2023).
Ia mengatakan pemerintah akan segera mencanangkan Desa Kota Rindau sebagai desa mengaji. Pencanangan direncanakan pada Februari 2023. Di desa itu terdapat lima masjid yang akan menjadi sasaran optimalisasi program desa mengaji.
Ia mengharapkan desa mengaji menjadi magnet untuk menarik minat generasi muda dan anak-anak belajar mengaji. Di samping itu, Pemkab Sigi akan membangun taman pengajian yang dilengkapi dengan guru mengaji tiga orang.
"Untuk guru mengaji setiap orangnya digaji Rp 1 juta per bulan," katanya.
Pembiayaan dalam program desa mengaji lewat Anggaran Pembangunan Belanja Daerah (APBD) khususnya anggaran program kegiatan Sigi Religi. Melalui desa mengaji, generasi muda tidak hanya belajar tentang mengenal dan membaca huruf hijaiyah atau huruf Alquran, tetapi juga mempelajari kandungannya.
"Alquran adalah pedoman hidup khusus bagi umat Islam, oleh karena itu penting dikenalkan kepada generasi muda, yang harapannya dapat meningkatkan karakter generasi muda yang lebih baik," ujarnya.
Di samping itu, melalui desa mengaji, generasi muda juga diajarkan mengenai akidah dan akhlak serta fiqih, termasuk mengenai muamalah hubungan sesama manusia yang harmonis dengan pendekatan moderasi beragama. "Hal ini agar tercipta generasi muda yang moderat dilandasi dengan pengetahuan agama yang baik, demi meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di Sigi masa kini dan akan datang," ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
