Kamis 12 Jan 2023 23:12 WIB

Survei: Muslim Jadi Salah Satu Minoritas Paling Dibenci di Jerman

Umat Islam di Jerman menjadi sasaran kejahatan rasial dan serangan setiap hari.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Jerman. Survei: Muslim Jadi Salah Satu Minoritas Paling Dibenci di Jerman
Foto: The National News
Muslim Jerman. Survei: Muslim Jadi Salah Satu Minoritas Paling Dibenci di Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebuah laporan pemerintah Jerman pada Rabu lalu menyoroti masalah rasialisme anti-Muslim di negara tersebut.

Dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (12/1/2023), laporan tersebut menyajikan tentang keadaan rasialisme di Jerman pada konferensi pers di Berlin. Reem Alabali-Radovan, menteri negara untuk migrasi, pengungsi dan integrasi, menekankan penting untuk menyebutkan dan mendiskusikan rasisme anti-Muslim dalam laporan status ini.

Baca Juga

Ia menambahkan, isu rasialisme anti-Muslim telah berulang kali muncul selama pembicaraannya dengan perwakilan komunitas Muslim Jerman. Menurut laporan itu, Muslim setelah Sinti dan Roma di antara minoritas yang paling dibenci orang Jerman.

Berdasarkan sebuah survei, sedikit lebih dari seperlima dari mereka yang ditanya memiliki pendapat negatif terhadap umat Islam. Sepertiga dari narasumber berpandangan jumlah Muslim di Jerman harus dibatasi, dan 27 persen percaya ada terlalu banyak Muslim di Jerman.

Laporan itu juga menunjukkan fakta umat Islam telah menjadi sasaran kejahatan rasial dan serangan setiap hari. Pada 2021, tercatat 732 kejahatan Islamofobia, serta 54 serangan terhadap institusi dan perwakilan Muslim, menurut laporan tersebut.

Sebuah negara berpenduduk lebih dari 84 juta orang, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Ini adalah rumah bagi hampir lima juta Muslim.

Negara ini telah menyaksikan meningkatnya rasialisme dan Islamofobia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dipicu oleh propaganda kelompok dan partai sayap kanan, yang mengeksploitasi krisis pengungsi dan berusaha menimbulkan ketakutan terhadap imigran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement