Kamis 01 Dec 2022 03:21 WIB

Setelah 8 Tahun, Pemakaman Muslim Minnesota Akhirnya Bisa Layani Umat

Pemakaman itu disebut-sebut akan menjadi yang terbesar dari jenisnya di Minnesota.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Pemakaman. Setelah 8 Tahun, Pemakaman Muslim Minnesota Akhirnya Bisa Layani Umat
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, MINNESOTA -- Pemakaman Muslim di selatan Twin Cities selangkah lebih dekat untuk diwujudkan. Selama delapan tahun terakhir, kehadirannya harus melewati beragam rintangan, seperti vandalisme dan pertempuran hukum atas penggunaan lahan.

Asosiasi Pemakaman Al Maghfirah menerima izin penggunaan bersyarat pada Juni, untuk mengembangkan plot pemakaman dan rumah duka terhadap tanah yang dibeli pada 2014 lalu. Area seluas 72 hektare di Castle Rock, Minnesota, diharapkan dapat menawarkan hampir 50 ribu plot pemakaman dan akan melayani umat Islam dari Twin Cities dan area metro pinggiran kota.

Baca Juga

“Kami telah menunggu menggunakan lahan itu selama delapan tahun. Mudah-mudahan, sekarang kami memiliki semua yang kami butuhkan dari kota,” kata Presiden Asosiasi Pemakaman, Mohamad Osman, dikutip di Sahan Journal, Rabu (30/11/2022).

Pemakaman itu disebut-sebut akan menjadi yang terbesar dari jenisnya di Minnesota, yang didedikasikan hanya untuk penguburan Muslim. Beberapa pemakaman di area metro Twin Cities menawarkan petak pemakaman Muslim selain pemakaman non-Muslim.

Pemakaman Muslim berbeda dari pemakaman tradisional dalam banyak hal. Meski tradisi budaya dalam Islam berbeda-beda, namun batu nisan di pemakaman Muslim biasanya sederhana dan rata dengan tanah. Beberapa Muslim bahkan menolak untuk menginjak kuburan yang sudah ada, jadi seringnya membutuhkan ruang ekstra yang memungkinkan pelayat berjalan di sekitar kuburan.

Mohamad mengatakan tahap pertama penggalian akan dilakukan untuk membersihkan sekitar lima hektar tanah. Area ini akan dimanfaatkan untuk menampung sekitar 5.000 petak pemakaman, tempat parkir, jalan setapak dan pusat Islam untuk sholat dan ritual pemakaman.

Tahap pertama pengembangan diproyeksikan menelan biaya 4,3 juta dolar AS dan diperkirakan akan dimulai pada Maret 2023 dan selesai pada Agustus. “Ini adalah sesuatu yang dapat kita andalkan untuk generasi mendatang. Banyak Muslim akan senang jika mereka memiliki pemakaman sendiri, di mana mereka dapat merasakan rasa memiliki," lanjut dia.

Asosiasi Pemakaman Al Maghfirah telah menggelar pertemuan pada 12 November dengan hampir 30 imam setempat, tokoh masyarakat dan pemilik usaha kecil untuk membahas status proyek saat ini dan langkah selanjutnya. Karena pengembangan tanah tidak dapat dimulai sampai salju mencair, Mohammad mengatakan mereka akan menghabiskan musim dingin dengan mengumpulkan uang untuk pemakaman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement