Sabtu 12 Nov 2022 05:55 WIB

Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat

Mualaf Chris Skellorn bersyahadat usai menemukan kebenaran Islam

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Isa Chris Skellorn. Mualaf Chris Skellorn bersyahadat usai menemukan kebenaran Islam
Foto:

Sampailah ia pada pengujung tahun ketiga sebagai seorang simpatisan gerakan Islamofobia itu. Chris mulai berani untuk mempertanyakan banyak hal tentang ideologi EDL.

Pertama-tama, ia hendak menggali, sebenarnya adakah sesuatu sungguh-sungguh berasal dari ajaran Islam yang pantas dibenci oleh dirinya dan manusia pada umumnya?

Benih kesadaran

Chris Skellorn perlahan-lahan menjauh dari berbagai aktivitas EDL. Sebaliknya, ia kian aktif menjelajah internet guna menemukan sumbersumber pengetahuan tentang Islam.

Tidak puas dengan itu, penggemar olah raga sepak bola itu juga menyambangi beberapa toko buku di Leeds. Tujuannya adalah mendapatkan buku-buku tentang ajaran agama tauhid ini, termasuk mushaf Alquran plus terjemahan dan kisah-kisah Nabi Muhammad SAW

Pada 2013 terjadi perpecahan di tataran pimpinan EDL. Salah seorang tokohnya, Tommy Robinson, memutuskan untuk keluar.

Keputusan itu dipengaruhi kedekatannya dengan kelompok pemikir Muslim yang moderat, yakni The Quilliam. Think tank itu berdiri pada 2008. Beberapa inisiatornya adalah kalangan akademisi, seperti Ed Husain dan Maajid Nawaz.

Namanya merujuk pada sosok Abdullah Quilliam (1856-1932), seorang mualaf yang mendirikan masjid pertama di Inggris. Tokoh asal Liverpool itu lahir dengan nama lengkap Willian Henry Quilliam. Putra seorang bangsawan lokal itu menjadi Muslim usai mengunjungi Maroko pada 1887.

Hingga 2010, Chris memang tertarik untuk mempelajari Islam secara mandiri. Namun, dirinya masih mengidap kecanduan akan narkoba dan miras. Hal itu cenderung menghalanginya untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

Bahkan, mulai 2015 dirinya sempat terperosok lagi pada paham Islamofobia. Pada 7 Januari di Paris, Prancis, terjadi penembakan terhadap sejumlah editor Charlie Hebdo. Kejadian itu dilatari kegusaran terhadap karikatur Nabi Muhammad SAW yang dibuat media massa satir tersebut.

Siapa sangka, hidayah Allah menerangi hatinya dengan jalan berbeda. Pada suatu malam, Chris menemukan sebuah video di Youtube mengenai status Yesus (Nabi Isa). Tayangan itu menegaskan bahwa Nabi Isa adalah seorang utusan Tuhan, bukan anak Tuhan".

Baca juga: Ritual Sholat Memukau Mualaf Iin Anita dan Penantian 7 Tahun Hidayah Akhirnya Terjawab 

Chris senang menyaksikan video itu karena sejak kecil dirinya pun dididik dengan pemahaman demikian. Semula, ia mengira tayangan itu dibuat oleh sebuah denominasi Nasrani. Keesokan harinya, dirinya bekerja seperti biasa dan pulang larut malam.

Chris pun memanggil taksi. Dalam perjalanan pulang, ia pun menuturkan video yang ditontonnya kemarin. Ternyata, sopir kendaraan ini adalah seorang Muslim.

Menanggapi cerita Chris, pengemudi itu menyatakan bahwa Islam mengajarkan, Nabi Isa adalah utusan Allah. Dan, Tuhan tidak beranak, tidak pula diperanakkan.

"Begitu tahu dia (sopir taksi) adalah orang Islam, langsung aku katakan, 'Kamu Muslim, kamu teroris!' Tidak disangka, dia tersenyum saja mendengar perkataanku," kenang Chris.

Sampai di depan rumahnya, Chris pun turun dari taksi. Sambil menerima bayaran, sopir tersebut dengan tenang berkata kepadanya, Coba Anda tonton hingga tuntas video itu. 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement