REPUBLIKA.CO.ID, SHARJAH -- Museum Peradaban Islam Sharjah untuk pertama kalinya memajang 50 manuskrip Quran yang mencakup 14 abad peradaban Islam. Karya-karya langka tersebut merupakan bagian dari Koleksi Hamid Jafar Quran dan termasuk contoh kaligrafi Islam dari China hingga Afrika Utara.
Seperti dilansir The National News, Rabu (2/11/2022) Pameran besar-besaran berjudul Kata-Kata Suci, Kaligrafi Abadi: Sorotan Kaligrafi Luar Biasa dari Koleksi Alquran Hamid Jafar dimulai pada Selasa (1/11/2022) dan menampilkan kerajinan dan detail dari potongan-potongan utama kaligrafi dan desain Islam.
Pameran ini juga mencerminkan nuansa detail estetika yang unik dan pertimbangan dalam karya-karya yang sangat dipengaruhi oleh lokasi tempat mereka diproduksi dan pengrajin yang menciptakannya. Hamid Jafar pendiri dan ketua Grup Perusahaan Bulan Sabit Sharjah mulai mengumpulkan manuskrip langka lebih dari 40 tahun yang lalu.
“Saya bangga dan merasa terhormat untuk pertama kalinya memamerkan koleksi-koleksi saya ini. Saya bangga melakukannya di Sharjah tercinta, yang telah saya anggap sebagai rumah saya selama lebih dari setengah abad, dan untuk berbagi dengan masyarakat luas keindahan karya-karya luar biasa ini," kata Jafar
Potongan-potongan itu pertama kali dikumpulkan dalam upaya untuk menghadirkan pengaruh artistik Islam dan kekuatan pemersatu di wilayah tersebut. Koleksi ini juga menunjukkan bagaimana berbagai aspek teori desain Islam dan elemen ornamen menjadi sumber inspirasi yang hebat.
Desain Islam tidak hanya mempengaruhi manuskrip tetapi juga arsitektur dan kerajinan dari berbagai budaya dari Timur Dekat hingga China, Asia Tenggara hingga Spanyol dan Afrika Utara. Pameran ini berlangsung di Museum Peradaban Islam Sharjah hingga 19 Maret.