REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Pameran Alquran digelar di Madinah, Arab Saudi. Bekerja sama dengan Samaya Holding, pameran ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengenalkan isi Alquran secara akurat sesuai dengan sistem teknik yang mengikuti gaya pameran museum.
Dilansir dari Arab News, Jumat (22/12), pameran ini melibatkan partisipasi dari King Fahd Complex untuk Pencetakan Alquran. Tidak hanya itu, pameran ini juga melibatkan Presidensi Umum untuk urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Yayasan King Abdul Aziz untuk Penelitian dan Arsip, Perpustakaan Umum King Abdul Aziz di Madinah, Universitas King Saud, dan Universitas King Abdul Aziz.
Tujuan lainnya dari pengadaan pameran ini mencakup seruan untuk belajar dan mengajar Alquran, menyoroti kehebatan Alquran, memahami sejarah Alquran, menampilkan teknologi khusus Alquran, dan menunjukkan upaya Kerajaan dalam merawat Alquran.
Hamzah Abdul Karim, pengawas pameran tersebut, mengatakan, bahwa pameran Alquran berisi banyak manuskrip dan teknologi modern yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Termasuk, manuskrip yang ditulis pada kulit binatang semacam rusa atau disebut 'gazelle'. Adapula manuskrip lainnya yang ditulis oleh Hafez Osman, yang menulis 106 manuskrip Alquran dan meninggal saat menulis manuskrip ke-107.
Manuskrip unik lainnya ditulis oleh Ghulam Mohiuddin sekitar 200 tahun yang lalu. Manuskrip tersebut dibawa oleh empat unta dari Afghanistan ke Madinah karena saking beratnya manuskrip tersebut. Panjang naskah ialah satu setengah meter dengan lebar satu meter. Sedangkan beratnya ialah 154 kg. Terdapat terjemahan bahasa Persia di bagian bawah setiap halaman.
Abdul Karim menambahkan, bahwa pameran itu diadakan di 12 ruang. Terdapat banyak interpreter atau penerjemah ke dalam berbagai bahasa termasuk Inggris, Prancis, Persia, Turki, Urdu, Indonesia, Pashtu dan Malawi. Ia juga mencatat bahwa sejumlah besar jamaah mengunjungi pameran itu selama masa umrah dan haji. Yang mana, jumlah pengunjung bisa mencapai 10 ribu orang setiap harinya selama musim haji. Para pengunjung itu berasal dari 150 negara.
Para pengunjung ke Pameran Alquran di Madinah dibuat takjub dengan bakat ahli kaligrafi Alquran asal Mesir bernama Hani Al-Tawil, yang menampilkan keahliannya kepada pengunjung. Tawil mengatakan, bahwa dia menguasai gaya Naskh dan Diwani pada alfabet Arab, serta enam jenis kaligrafi lainnya.