Kamis 27 Oct 2022 13:52 WIB

Wapres Apresiasi Dibukanya Kesempatan Mengunjungi Kota Lain di Saudi

Selama ini, jamaah hanya dibolehkan mengunjungi Mekkah dan Madinah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agung Sasongko
Wakil Presiden Maruf Amin menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengapresiasi kebijakan baru Pemerintah Arab Saudi yang membebaskan jamaah umrah maupun haji dari Indonesia mengunjungi kota-kota lain di Arab Saudi. Selama ini, jamaah hanya dibolehkan mengunjungi Mekkah dan Madinah.

"Dengan adanya kesempatan-kesempatan bisa selain ke Mekah dan Madinah, bisa kemana-mana ini, saya kira akan sangat mendorong orang Indonesia untuk lebih berkeinginan lagi untuk umrah sekaligus melihat berbagai daerah di luar haramain (dua kota suci, Makah dan Madinah),” kata Ma'ruf saat menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/10/2022). 

Baca Juga

Wapres menyambut baik kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi dengan banyak kemudahan bagi jemaah Indonesia.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Ma'ruf optimis berbagai kelonggaran yang diberikan pemerintah Arab Saudi untuk jemaah Indonesia akan semakin menambah semangat umat muslim Indonesia untuk mengunjungi tanah suci.

“Mudah-mudahan kebijakan baru tentang umrah ini akan menambah semangat para orang yang berumrah dari Indonesia. Sebab, setiap hari ada orang umrah dari Indonesia,” katanya.

Sementara dari sisi perdangangan, Wapres juga mengajak pemerintah Arab Saudi untuk sama-sama membangun kemitraan di bidang perdagangan. Dia mengatakan, hubungan antara Indonesia dengan Saudi Arabia telah terjalin sejak lama, bukan hanya antara kedua pemerintah namun juga hingga ke tingkat masyarakatnya.

Karenanya, dia berharap ke depannya hubungan ini akan dapat terjalin semakin erat dan harmonis.

“Tentu yang juga kita harapkan adalah hubungan dagang baik yang menyangkut kepentingan-kepentingan haji maupun yang lain. Kami juga ingin dibukakan perdagangan untuk mengekspor barang-barang kebutuhan jemaah haji khususnya Indonesia baik di saat umrah dan haji,” katanya.

Dalam pertemuan itu, Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah, melaporkan berbagai kebijakan baru yang telah diambil oleh pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah umrah dan haji bagi jemaah Indonesia.

Beberapa kebijakan tersebut diantaranya perpanjangan masa berlaku visa umrah yang semula 30 hari menjadi 90 hari, kemudahan proses dalam pengajuan visa keberangkatan yang saat ini dapat dilakukan secara mandiri secara elektronik (tidak harus melalui agen perjalanan lagi), hingga kebebasan dalam mengunjungi kota-kota lain di Arab Saudi, tidak hanya terbatas di Mekah dan Madinah saja.

"Menteri Haji juga memberikan informasi yang sangat penting bahwa saat ini Arab Saudi dalam konteks ziarah apakah ibadah haji maupun umrah sekaligus untuk wisata religi atau pun wisata yang lainnya dibuka lebar lebar," ujar Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi yang turut dalam pertemuan.

Sehingga kata Masduki, Pemerintah Arab Saudi memberikan kemudahan bagi orang yang beribadah umrah atau haji sekarang dibolehkan ke berbagai tempat lain tidak hanya ke Mekah dan Madinah.

"Tetapi bisa ke tempat wisata yang lain bisa ke daerah Thaif, bisa ke daerah Abwa bisa ke daerah Madyan juga ke daerah daerah lain di arab Saudi," ujarnya.

Bahkan, lanjut Masduki, visanya pun biss diperpanjang sehingga memberikan kemudahan bagi jamaah Indonesia.

"Wapres sangat mengapresiasi, kata wapres ini adalah suatu kesempatan bagi umat Islam Indonesia khususnya yang ingin datang untuk beribadah baik itu haji atau umrah bisa datang ke tempat tempat yang selama ini ingin didatangi dan selama ini dilarang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement