REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kaum santri diharapkan untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Cendekiawan Islam, ustaz Adian Husaini mengatakan tantangan santri yang paling berat adalah godaan cinta dunia (hubbu dunya).
Sebab penyakit cinta dunia akan menyebabkan santri tidak ikhlas dalam mencari ilmu maupun berdakwah. Menurutnya seorang santri haris menanamkan niat yang kuat sebagai pejuang di jalan Allah SWT sehingga tidak mudah tergoda gemerlap dunia. Faham materialisme, hedonisme, sekularisme menjadi tantangan berat bagi para santri bersaman dengan semakin pesatnya perubahan zaman.
Karena itu, santri perlu mempersiapkan diri dengan meningkatkan kompetensi di berbagai bidang. Usatz Adian mengatakan kompetensi yang paling penting untuk diperkuat oleh para santri adalah kompetensi adab dan akhlak mulia. Itu menjadi dasar agar santri mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Selain itu, santri juga harus meningkatkan kompetensi keilmuan agamanya. Santri harus sudah benar dalam mengaji dan menjalankan ibadah sebelum terjun ke masyarakat.
Yang juga penting menurut ustaz Adian santri harus menguatkan kompetensi dalam pemahaman sejarah. Santei harus memahami tentang pemikiran para ulama dan juga memahami tentang situasi dan kondisi masyarakat Indonesia. Santi juga harus memahami politik, sosial, ekonomi, dan budaya agar dapat beradaptasi di tengah masyarakat. Pada sisi lain, santri juga harus memili kompetensi yang dapat membuatnya mandiri.
"Kompetensi kemandirian. Santri itu harus mandiri di situlah profesionalistas. Dia dibekali ilmu-ilmu tertentu yang fardu kifayah, apa itu IT, menulis, komunikasi dan kemudian bahasa. Keteampilan manajerial, wirausahawan. Pilih itu salah satu agar dia mandiri tidak bergantung pada orang lain," kata ustaz Adian kepada Republika pada Jumat (21/10/2022).
Sementara itu ustadz Adian juga berharap pemerintah dapat meningkatkan upaya untuk membantu meningkatkan kompetensi para santri melalui berbagai program termasuk juga menyiapkan instruktur, guru atau dosen. Sehingga santri dapat memiliki kompetensi di bidang tertentu.