REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Prof. Dr. K.H. Noor Achmad MA. mengatakan, keberhasilan Baznas Provinsi Jawa Tengah karena melaksanakan empat program penguatan dengan baik sehingga hasil pengumpulan zakat dapat sesuai yang ditargetkan.
"Kami mengapresiasi Baznas Provinsi Jateng yang berkomitmen untuk memperkuat dan Undang-Undang atau peraturan yang terkait Baznas di daerah," kata Noor dalam acara "Harmonisasi Pengelolaan Zakat Rakorda Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Se-Provinsi Jateng, di Sukoharjo, Jumat (14/10/2022).
Turut hadir membuka Rakorda tersebut, Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, SH., M.IP, Komisi VIII Dapil Jawa Tengah H Abdul Wachid, Bupati Sukoharjo Hj. Etik Suryani, SE, MM, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji, Para Pimpinan Baznas Provinsi/Kabupaten/Kota, dan LAZ Se-Provinsi Jawa Tengah.
Noor menjelaskan, Baznas Jateng melaksanakan program empat penguatan yang dilakukan dengan mulus. Empat penguatan itu, yakni kelembagaan dan manajemen (tata kelola), Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur dan jaringan di wilayah Jateng yang berjalan dengan baik.
"Sehingga perolehan zakat di Baznas Jateng juga sangat baik bisa sekitar Rp 70 miliar hingga akhir tahun ini. Zakat dengan LAZ di seluruh kabupaten dan kota di Jateng diharapkan bisa mencapai Rp 2,1 triliun hingga akhir tahun 2022 ini," katanya.
Noor menambahkan, pada 2023 penghimpunan ZIS di Jateng ditargetkan mencapai Rp2,6 triliun baik Baznas dan Laz. Hal ini, karena empat penguatan yang sudah dilaksanakan dengan baik BAZNAS Jateng.
"Apa yang telah dilakukan Baznas Jateng tersebut karena adanya dorongan yang luar biasa dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Jika model Gubernur Jateng bisa diikuti Bupati dan Wali Kota, maka capaian ASN yang membayar zakat bisa mencapai 80 persen," jelas Noor.
Menurutnya, pendekatan pemerintah daerah di Jateng luar biasa, tetapi tidak bisa semua daerah begitu. Oleh karena itu, Baznas Jateng berharap dorongan kalau ada kekuatan perundang-undangan yang mengarahkan para ASN, TNI, Polri untuk membayar zakat.
Noor mengatakan, potensi zakat di Indonesia yang diketahui bersama bisa mencapai sekitar Rp327 triliun. Mulai zakat pertanian, zakat penghasilan jasa, zakat perusahaan, zakat dewan perwakilan rakyat dan sebagainya.
"Artinya jika penguatan pengelolaan lembaga ini, baik, maka perolehan juga akan baik. Sehingga, dapat menopang semua program-program pemerintah yang terkait pengentasan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat," katanya.
Noor juga menjelaskan, Baznas merupakan lembaga pemerintah non struktural akan menjadi mitra strategis bagi pemerintah. Dan, juga akan menjadi mitra strategis bagi Komisi VIII DPR RI dalam rangka bersama-sama mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan umat.
Sementara itu, Ketua Baznas Provinsi Jateng Dr. KH. Ahmad Darodji mengatakan, penghimpunan zakat dan sedekah berkat dorongan dan motivasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dari ASN di Provinsi Jateng hingga Oktober ini, sudah mencapai Rp57 miliar dan diharapkan hingga akhir 2022, mencapai Rp70 miliar.
"Angka itu, jika ditambah zakat yang masuk di 30 Baznas kabupaten dan kota di wilayah Jateng, hingga akhir 2022 dengan target Rp2,1 triliun bisa tercapai. Dan, target 2023 sebanyak Rp2,6 triliun bisa tercapai," katanya.
Ahmad mengatakan, dana tersebut selain dikelola masing-masing dinas, juga didistribusikan sekitar 50 persen untuk kegiatan konsumtif, seperti pembangunan tempat ibadah, pendidikan, biasiswa, dan kesehatan. Bahkan, dana juga untuk membantu korban bencana di berbagai daerah baik di Jateng maupun luar provinsi.
"Mengingat begitu luas manfaat zakat untuk pembangunan bangsa kami yakin Bapak/ibu sependapat dengan kami dan berusaha mewujudkannya. InsyaAllah ini akan menjadi amal sholeh dan akan mendapat balasan yang tak hingga dari Allah SWT. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan Rakorda ini," pungkasnya.
Kegiatan ini pun mendapat dukungan dari Komisi VIII Dapil Jawa Tengah H Abdul Wachid. Ia juga menyampaikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranya harmonisasi pengelolaan zakat di Jateng yang diselenggarakan oleh Baznas Jawa Tengah.
Dalam Rakorda ini juga menampilkan narasumber Sekjen Kemendagri yang juga Pimpinan Baznas RI (Ex Officio) Dr H Suhajar Diantoro, M.Si yang mempresentasikan tentang "Peran dan Dukungan Kementerian Dalam Negeri Dalam Harmonisasi Pengelolaan Zakat di Lingkungan Pemerintah Daerah".
Dalam kesempatan tersebut, secara simbolis dilakukan penyerahan bantuan Program Penanggulangan Stunting dan Peningkatan Gizi Masyarakat Jawa Tengah dengan menyalurkan 3600 kaleng kornet.