Selasa 27 Sep 2022 04:55 WIB

Data Terbaru Sebut Sentimen Anti-Muslim Berlangsung Sistemik di Eropa

Negara seperti Inggris dan Prancis menjadi tempat utama kebencian anti-Muslim.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Demonstrasi di AS tuntut pelarangan atas sikap Islamofobia. Data Terbaru Sebut Sentimen Anti-Muslim Berlangsung Sistemik di Eropa
Foto:

Spanyol

Spanyol telah mengalami lonjakan 41 persen dalam kejahatan rasial selama lima tahun terakhir. "Dari kejahatan ini, 678 (37,6 persen) bermotivasi rasial atau xenofobia," kata laporan itu, mengutip data Kementerian Dalam Negeri Spanyol.

Swedia

Ada 996 kasus berdasarkan alasan agama antara 2017 dan 2021 di Swedia, sementara jumlah keseluruhan kejahatan rasial selama periode tersebut mencapai 14.710. “Namun, sebagian besar pengaduan diskriminasi agama terkait langsung dengan diskriminasi etnis yang berjumlah 4.298 selama periode ini,” kata laporan itu.

“Anak-anak Muslim terlalu terwakili dalam statistik yang diterbitkan oleh badan kesehatan masyarakat Swedia, di mana hampir 20 persen anak-anak non-Eropa, telah mengalami perlakuan kasar karena latar belakang etno-religius mereka dan lebih dari 15 persen telah mengalami diskriminasi di sekolah," tambahnya.

Swiss

Mengutip angka dari Kantor Statistik Federal Swiss, laporan itu mengatakan 12 persen populasi menunjukkan sikap bermusuhan terhadap Muslim, sementara 34 persen cenderung percaya stereotip negatif tentang masyarakat.

Inggris

Ada peningkatan berkelanjutan dalam jumlah keseluruhan kasus yang dilaporkan di Inggris, dengan pihak berwenang mencatat kenaikan 9 persen dari 2020 hingga 2021. Setidaknya 45 persen dari semua kejahatan kebencian yang diperburuk oleh agama melibatkan orang-orang yang beragama dan berlatar belakang Muslim. Jumlah kejahatan ini telah meningkat sebesar 291 persen dalam 10 tahun terakhir, kata laporan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement