Selasa 27 Sep 2022 04:55 WIB

Data Terbaru Sebut Sentimen Anti-Muslim Berlangsung Sistemik di Eropa

Negara seperti Inggris dan Prancis menjadi tempat utama kebencian anti-Muslim.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Demonstrasi di AS tuntut pelarangan atas sikap Islamofobia. Data Terbaru Sebut Sentimen Anti-Muslim Berlangsung Sistemik di Eropa
Foto:

Belgia

Wanita menanggung beban serangan anti-Muslim dan rasis di Belgia, menurut laporan itu. Dikatakan 89 dari semua kasus yang dilaporkan ke Collective for Inclusion and Against Islamophobia di Belgia berkaitan dengan sentimen anti-Muslim terhadap perempuan.

Finlandia

Sebanyak 852 kejahatan rasial tercatat pada tahun 2020. “Sebagian besar kejahatan rasial (88,5 persen) disebabkan oleh kebangsaan-etnis (75,8 persen) dan agama (12,7 persen),” kata laporan itu.

Prancis

Ada 213 insiden anti-Muslim yang tercatat di Prancis pada tahun 2021. “Di antara mereka, setengah (109) menyangkut kerusakan tempat ibadah Muslim, pusat budaya, dan kuburan, dan 22 persen menyangkut serangan terhadap orang,” kata laporan itu.

Jerman

Ada 732 kejahatan anti-Muslim yang terdaftar di seluruh Jerman tahun lalu, menurut laporan itu. Ini termasuk 54 kasus serangan terhadap masjid dan 43 insiden di mana individu menjadi sasaran.

Yunani

Laporan itu mengatakan 14 kasus insiden anti-Muslim tercatat di Yunani pada 2021. “Politik, agama, media (baik cetak maupun online), dan Internet terus menjadi empat ranah utama yang memainkan peran penting dalam reproduksi Islamofobia di ranah publik Yunani sepanjang 2021,” bunyi laporan tersebut.

“Islamofobia di Yunani diekspresikan terutama oleh partai politik dan politisi kanan dan ekstrem kanan tertentu, neo-liberal (memproklamirkan diri), tokoh Gereja Ortodoks Yunani, media cetak dan elektronik, dan jurnalis termasuk posting mereka di media sosial," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement