REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Penasihat media Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Adnan Abu Hasna menyampaikan, bantuan keuangan Arab Saudi yang diberikan setiap tahun kepada UNRWA mengalami penurunan. Dia menyebut, bantuan dana Saudi pada 2022 menjadi hanya 3 persen dari anggaran UNRWA.
"Pada 2021, bantuan keuangan Saudi kepada UNRWA turun menjadi 20 juta dolar AS. Tahun ini (2022), dukungan keuangan akan jauh lebih sedikit dari yang kami harapkan," kata Abu Hasna, seperti dilansir People's Daily Online, Ahad (18/9/2022).
Bantuan keuangan pada 2021 itu menurun jauh bila dibandingkan dengan 2018, yang saat itu Saudi mengucurkan bantuan dana kepada UNRWA mencapai 200 juta dolar AS. Padahal, Abu Hasna menjelaskan, Liga Arab telah sepakat bahwa dukungan Arab untuk badan PBB tidak boleh kurang dari 7,5 persen.
"Tetapi hari ini kami telah melihatnya menurun menjadi 3 persen. Ini masalah besar," tuturnya.
Karena itu, Abu Hasna menekankan, saat ini UNRWA tengah berusaha keras untuk memulihkan kontak dengan banyak negara Arab yang telah menangguhkan dan mengurangi bantuan dana mereka. Hal ini diupayakan dengan bantuan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
UNRWA, lanjut Abu Hasna, mengandalkan hasil pertemuan negara-negara donor yang akan digelar di New York di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB. Dia mengatakan, UNRWA berharap dapat memobilisasi dukungan keuangan yang diperlukan dan cukup untuk menutupi defisit keuangan UNRWA, yang telah mencapai 100 juta dolar AS.
"Jika tidak ada perkembangan keuangan setelah konferensi, krisis akan meningkat pada November dan Desember mendatang," kata Abu Hasna memperingatkan.
UNRWA didirikan sebagai badan Perserikatan Bangsa-Bangsa berdasarkan keputusan Majelis Umum pada 1949 dan diberi mandat untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada para pengungsi Palestina yang terdaftar di bidang operasi badan tersebut. UNRWA didanai hampir seluruhnya oleh sumbangan sukarela.
Agustus 2021 lalu, Arab Saudi memberikan donasi berupa pembangunan sekolah khusus laki-laki dan pusat kesehatan di Kamp Aydah di Betlehem, Tepi Barat. Proyek ini biayai oleh Kerajaan Saudi senilai 4,110 juta dolar AS. Ini merupakan salah satu dari sekian banyak bantuan Saudi lainnya.
Kontribusi Saudi telah membuat UNRWA mampu meningkatkan lingkungan pendidikan bagi para pengungsi Palestina. Sejauh ini, ada 467 siswa terdaftar di Sekolah Aydah.
Menurut pernyataan UNRWA, hibah yang diberikan oleh Arab Saudi sejak 2013 berkontribusi untuk membangun dan merehabilitasi 39 lembaga yang berafiliasi dengan UNRWA di Tepi Barat, termasuk sekolah dan pusat kesehatan.
Pemerintah Arab Saudi telah memberi lebih dari 800 juta dolar AS kepada UNRWA. Negara kerajaan ini menjadi salah satu donor dan pendukung terbesar bagi badan PBB tersebut.
Sumber: http://en.people.cn/n3/2022/0918/c90000-10148443.html