Rabu 10 Sep 2025 12:30 WIB

Airdrop 30,7 Ton Bantuan Indonesia Kembali Diterjunkan ke Gaza Lewat Dukungan Internasional

Forum Zakat mengajak seluruh elemen bangsa perkuat solidaritas bagi Palestina.

Bantuan kemanusiaan dari Indonesia seberat 30,7 ton diterjunkan melalui udara untuk masyarakat Gaza, Palestina.
Foto: Forum Zakat
Bantuan kemanusiaan dari Indonesia seberat 30,7 ton diterjunkan melalui udara untuk masyarakat Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 30,7 ton bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia kembali diterjunkan ke Gaza melalui mekanisme airdrop pada 20-25 Agustus 2025. Aksi ini hasil kolaborasi Indonesia, Yordania, dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk menjangkau pengungsi Palestina di Gaza Tengah, di tengah krisis kemanusiaan yang kian parah akibat blokade dan serangan militer.

Airdrop ini menegaskan komitmen masyarakat sipil Indonesia untuk terus membuka jalur bantuan ke Gaza, termasuk di saat jalur darat dan laut menghadapi hambatan.

Forum Zakat menyatakan, semangat ini sejalan dengan misi internasional seperti Global Sumud Flotilla, yang tengah berupaya menembus blokade melalui laut.

Bantuan airdrop dari masyarakat Indonesia yang dikoordinasikan Forum Zakat (FOZ), dihimpun oleh 64 lembaga zakat nasional serta mendapat dukungan dari ParagonCorp sebagai mitra korporasi.

Penyaluran dilaksanakan melalui jalur udara dengan menggunakan pesawat militer UEA, dan didukung relawan diaspora Indonesia di Yordania.

“Penyaluran bantuan dari Indonesia melalui airdrop juga telah dilakukan melalui kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah UEA,’’ kata Ahrul Tsani Fathurrahman, Direktur Timur Tengah, Kementerian Luar Negeri RI.

Dalam hal ini, jelas dia, airdrop menggunakan pesawat UEA telah terlaksana pada 20–25 Agustus 2025 untuk menyalurkan bantuan masyarakat Indonesia yang dikoordinasi oleh Forum Zakat, dihimpun dari lebih 64 lembaga zakat di Indonesia, termasuk Paragon Corp.

Bantuan Airdrop untuk 10 Ribu Lebih Warga Gaza

Bantuan dikemas dalam paket-paket makanan darurat yang diterjunkan menggunakan parasut dari udara ke pesisir Gaza Tengah, wilayah yang kini menjadi lokasi pengungsian padat dan paling terdampak krisis.

“Ada 64 lembaga zakat dan juga didukung oleh Paragon, serta didukung oleh Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri, dan Majelis Ulama Indonesia,” pungkas Kholaf Hibatulloh, Ketua Bidang Jaringan dan Kolaborasi Forum Zakat.

Setiap paket makanan yang diterjunkan, dirancang untuk mencukupi kebutuhan keluarga selama beberapa hari. Keseluruhan bantuan ini ditargetkan menjangkau lebih dari 10 ribu penerima manfaat di Gaza.

Gaza dalam Krisis Pangan Parah

Pengiriman bantuan dilakukan di tengah pernyataan resmi dari badan pangan global IPC (Integrated Food Security Phase Classification) yang menyatakan Gaza telah memasuki fase kelaparan (famine), yaitu level tertinggi dalam krisis pangan global.

Per 22 Agustus 2025, lebih dari 641 ribu warga Gaza terdampak kelaparan, setidaknya 300 jiwa termasuk 117 anak-anak telah meninggal dunia akibat malnutrisi. Fasilitas medis dan infrastruktur sipil lumpuh, sementara penyakit menyebar di kamp pengungsian yang padat dan tidak layak.

Bantuan airdrop jalur udara adalah kontribusi strategis Indonesia yang melengkapi upaya global dalam membuka akses kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

Forum Zakat mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus memperkuat solidaritas kemanusiaan bagi Palestina, dan bersama mendorong agar setiap jalur bantuan, baik udara, darat, maupun laut, tetap terbuka menuju Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement