REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Presiden Bulgaria Rumen Radev mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Ini merupakan bagian dari kunjungan resminya ke UEA.
Seperti dilansir Gulf Today pada Sabtu (3/9/2022) Rumen Radev didampingi oleh Duta Besar UAE untuk Bulgaria Sultan Rashid Sultan Alkaitoob dan sejumlah delegasi pejabat senior Bulgaria. Direktur Jenderal Pusat Masjid Agung Sheikh Zayed Yousif Al Obaidli juga menemani Rumen Radev dan delegasi dalam tur ke aula masjid dan koridor eksternal.
Selama tur, mereka diberi pengarahan oleh salah satu spesialis tur budaya pusat tentang pesan mulia Masjid Agung Sheikh Zayed yang menggarisbawahi gagasan koeksistensi, toleransi, dan keterbukaan terhadap budaya, yang berasal dari warisan kaya mendiang pendiri negara.
Mereka juga belajar tentang sejarah masjid, komponen, dan fitur estetika seni dan arsitektur Islam yang termanifestasi di setiap sudut bangunan yang menciptakan perpaduan memukau dari berbagai gaya arsitektur dari berbagai era yang mencerminkan kesamaan di antara budaya dan menyatukan dunia melalui seni. Di akhir kunjungan, para tamu disuguhi dua publikasi pusat tersebut.
Yang pertama berjudul Spaces of Light, menampilkan foto-foto pemenang dalam penghargaan fotografi Spaces of Light, yang diselenggarakan setiap tahun oleh pusat tersebut untuk merayakan estetika pemandangan dan budaya visual masjid.
Yang lainnya adalah salinan buku berjudul Rumah Tuhan tentang tempat-tempat ibadah dalam sejarah Islam, termasuk Masjid Agung Sheikh Zayed. Sebelumnya, Presiden Yang Mulia Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan menerima Rumen Georgiev Radev, yang sedang melakukan kunjungan kerja ke UEA.
Dalam resepsi yang berlangsung di Istana Qasr Al Shati', Sheikh Mohamed mengungkapkan harapannya kunjungan ini akan memberikan kontribusi membuka prospek segar untuk mengkonsolidasikan hubungan antara kedua negara di segala bidang untuk kebaikan yang lebih tinggi dari rakyat mereka.
Rumen Radev mengeksplorasi jalan kerja sama antara UEA dan Bulgaria, terutama di bidang ekonomi, investasi, pembangunan dan lingkungan, serta di bidang energi terbarukan dan ketahanan pangan, yang semuanya merupakan pendorong utama pembangunan berkelanjutan di kedua negara.
Mereka juga bertukar pandangan tentang perkembangan regional dan global terkini serta isu-isu yang menarik, menekankan dalam hal ini pentingnya memperkuat dialog, dan upaya konstruktif untuk mengembangkan solusi damai untuk konflik dan krisis di beberapa wilayah di dunia, dengan cara yang membantu masyarakat di dunia mewujudkan ambisi mereka untuk perdamaian, pembangunan dan kemakmuran dan mempromosikan keamanan dan stabilitas regional dan global.