REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjelang Peringatan Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Workshop NU Women pada 20-21 Agustus 2022 di Jakarta. Workshop ini bertujuan untuk merumuskan blueprint dan roadmap Gerakan Perempuan NU menuju abad kedua.
Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Satu Abad NU, Yenny Wahid, mengatakan hasil workshop ini akan menjadi acuan dalam melakukan sejumlah kajian tematis secara mendalam untuk membuat blueprint dan roadmap “Gerakan Perempuan Nu Satu Abad Mendatang".
Menurut Yenny, blueprint ini akan menjadi buku induk dalam perencanaan program strategis jangka pendek, menengah dan panjang.
Kemudian, hal itu diimplementasikan bagi gerakan perempuan NU secara struktural, maupun kultural dalam mendukung kebijakan PBNU secara berkesinambungan selama satu abad ke depan.
“Ini untuk memperkuat gerakan perempuan NU secara masif, terstruktur dan sistemik. NU perlu memiliki blueprint, yang berisi garis besar konsep yang komprehensif dan holistik yang bisa menjadi acuan bersama bagi gerakan perempuan NU satu abad mendatang,” ujar Yenny saat dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (21/8/2022).
Yenny menegaskan bahwa NU Women bukanlah sebuah badan otonom (banom), tapi menjadi sebuah hub atau sekretariat bersama, dimana stakeholdernya adalah semua Banom NU.
Baca juga: Seberapa Parahkah Salman Rushdie Hina Islam dan Rasulullah SAW dalam Ayat-Ayat Setan?
Menurut dia, NU Women ini setidaknya memiliki tiga tujuan. Pertama, yaitu bertujuan untuk melakukan penguatan peran-peran dari Banom NU, terutama yang berkaitan dengan program-program yang memang disepakati menjadi kegiatan utama NU Women.
“Nanti pelakunya adalah para Banom-Banom ketika sudah menjadi kesepakatan. Ini dilakukan oleh Muslimat atau Fatayat tidak ada masalah selagi itu menjadi kesepakatan bersama,” ucap Yenny saat sambutan dalam acara pembukaan Workhop NU Women.