Kamis 21 Jul 2022 14:55 WIB

Wanita Muslim Berbagi Pengalaman Alami Islamofobia di Prancis

Wanita Muslim Prancis yang mengenakan jilbab rentan terhadap Islamofobia.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Prancis saat berunjuk rasa menentang larangan jilbab. Wanita Muslim Berbagi Pengalaman Alami Islamofobia di Prancis
Foto:

Bagi Bint, seorang siswa berusia 22 tahun dari Marseille, memberikan suara dalam pemilihan presiden adalah memilih antara yang lebih rendah dari dua kejahatan dengan pengalaman yang membuatnya merasa putus asa.

Namun banyak orang, seperti Anissa, yang pasrah dengan kenyataan persepsi umat Islam akan selalu negatif. "Kita harus minggir dan melihat ke luar. Kita perlu memahami kita tidak bisa menjadi pendukung Islam karena orang-orang telah memutuskan mereka tidak mempercayai kita," jelasnya.

Namun demikian, komunitas Muslim Prancis memiliki satu anugrah dalam pikiran: Jean-Luc Mélenchon, seorang kandidat sayap kiri yang hampir berada di urutan ketiga dalam pemilihan presiden.

Mélenchon selalu vokal tentang dukungannya untuk komunitas Muslim. Pada 2020, ia mengecam kebijakan sekularisme negara dengan mengatakan ada kebencian terhadap Muslim dengan kedok sekularisme di negara ini.

“Komunitas Muslim mendukung Mélenchon untuk memenangkan kursi kepresidenan. Dia sosok yang bisa berhubungan dengan orang biasa seperti kita,” kata Bint.

Meskipun ia tidak berhasil mencapai babak final pemilihan presiden, usahanya adalah mercusuar harapan bagi Muslim Prancis yang mendambakan seorang presiden yang benar-benar melihat dan memahami mereka. Tapi untuk saat ini, yang bisa mereka lakukan hanyalah berharap.

https://english.alaraby.co.uk/features/french-muslim-women-lift-veil-islamophobia-france

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement