REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi terus berupaya menghadirkan kenyamanan dan keamanan menjelang puncak haji. Terbaru, pihak berwenang menangkap 15 orang dalam dua operasi terpisah, karena menawarkan layanan palsu terkait haji.
Dilansir di Arab News, Jumat (1/7/2022), kepolisian Makkah menangkap tujuh warga dari berbagai negara. Mereka disebut mempromosikan layanan palsu di media sosial, yang melibatkan pelaksanaan haji yang dilakukan atas nama orang lain.
Menurut pernyataan dari SPA, iklan ilegal yang disebar secara daring ini juga berupaya untuk menyediakan transportasi ke tempat-tempat suci dan hotel. Pelaku juga disebut akan mengamankan dan mendistribusikan kurban untuk peziarah.
Dalam operasi terpisah, polisi Riyadh menahan tujuh warga karena menawarkan layanan transportasi palsu bagi jamaah haji ke Makkah.
Tak hanya itu, seorang warga lainnya harus ditahan karena menjalankan situs web tanpa izin di Riyadh. Ia berupaya untuk mempromosikan pelaksanaan haji yang ilegal.
Setelah ditangkap, para penipu ini akan ditahan dan dirujuk ke penuntutan umum.
Kementerian Haji dan Umrah Saudi sebelumnya memperingatkan terhadap situs mencurigakan dan akun media sosial yang menawarkan layanan terkait haji yang tidak sah.
Mereka juga menekankan, platform daring miliki Kementerian Haji adalah satu-satunya saluran resmi untuk memesan slot haji di dalam Kerajaan.