Jumat 24 Jun 2022 16:41 WIB

Klaim Kelompok Hindu Banyak Masjid India Dibangun di Atas Kuil Menuai Kritik 

Ketegangan komunal meningkat di India sejak Modi berkuasa pada 2014.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Pemandangan udara menunjukkan masjid Gyanvapi, kiri, dan kuil Kashi Vishwanath di tepi sungai Gangga di Varanasi, India, 12 Desember 2021. Klaim Kelompok Hindu Banyak Masjid India Dibangun di Atas Kuil Menuai Kritik 
Foto:

Kelompok Hindu radikal lainnya mengklaim 27 kuil Hindu dihancurkan untuk membangun Qutub Minar, menara abad ke-13 yang terkenal di Delhi dan Situs Warisan Dunia UNESCO. “Tidak ada keraguan bahwa kuil-kuil ini dihancurkan di masa lalu. Mereka harus dibangun kembali, dan umat Hindu harus diizinkan berdoa di sana. Sampai kapan kita bisa mentoleransi ketidakadilan ini," kata juru bicara organisasi Vishwa Hindu Parishad, Vinod Bansal.

Situs Muslim lain yang diklaim kelompok Hindu termasuk Benteng Akbar di Prayagraj (sebelumnya dikenal sebagai Allahabad). Kemudian, Bhojshala di negara bagian Madhya Pradesh dan Masjid Adina di negara bagian Benggala Barat.

Di tengah kontroversi ini, buku sejarawan Sita Ram Goel Hindu Temples: What Happened to Them, yang diterbitkan pada 1990, menjadi populer di India. Menurut Goel, lebih dari 1.800 bangunan Muslim di negara itu dibangun di atas kuil atau dibangun dengan bahan dari kuil yang hancur. 

Ancaman bagi sekulerisme India 

Ketegangan komunal meningkat di India sejak Modi berkuasa pada 2014. Banyak Muslim melihat upaya kelompok ekstremis Hindu untuk merebut kembali kuil sebagai bagian dari kebijakan anti-minoritas BJP.

“Kami tidak akan membiarkan mereka (kelompok Hindu sayap kanan) menyakiti kami lagi. Ini tanggung jawab kami untuk melindungi masjid kami,” kata Presiden organisasi Muslimeen Majlis-e-Ittehadul Seluruh India, Asaduddin Owaisi.

Owaisi mengatakan tempat ibadah apa pun yang ada pada 15 Agustus 1947, Hari Kemerdekaan India, tidak dapat diubah sesuai dengan Undang-Undang Tempat Ibadah, yang disahkan oleh Parlemen negara Asia Selatan pada tahun 1991. 

Dia mengatakan undang-undang itu disahkan untuk melestarikan sekulerisme India, karakter, dan mencegah konflik komunal. “Dalam upaya agresif mereka mengejar supremasi Hindu, mereka (kelompok-kelompok Hindu) mengangkat satu demi satu isu. Meletakkan klaim atas 3.000 masjid adalah salah satunya,” ujar editor The Milli Gazette dan mantan ketua Delhi Komisi Minoritas Zafarul Islam Khan kepada DW.

Dia menambahkan upaya ini merupakan ancaman bagi tatanan sosial sekuler dan demokratis India.

https://www.dw.com/en/india-mosque-vetting-by-hindu-groups-draws-criticism/a-62221392

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement