Selasa 14 Jun 2022 05:38 WIB

Cerita Mualaf Iwan yang Pernah Jadi Imam dan Bermakmumkan Seorang Nenek

Mualaf Iwan akrab dengan Islam sejak usia anak-anak meski belum bersyahadat

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Iwan akrab dengan Islam sejak usia anak-anak meski belum bersyahadat
Foto:

Sempat sang ayah berbincang, bahwa satu hari usahanya akan diwariskan kepadanya. Namun sang ayah khawatir karena setiap adzan, dia selalu pergi ke masjid.  

Nantinya khawatir tokonya akan tutup setiap adzan berkumandang, karena Iwan pergi ke masjid. Namun dengan santun Iwan menjelaskan bahwa sholat tidaklah lama, bahkan dia bisa menitipkan lima hingga sepuluh menit kepada pegawainya. 

Keluarganya memang tidak terlalu fanatik. Karena memang orang tuanya tidak menganut satu agama. Ayahnya berpisah dengan ibu kandungnya. Ibu kandungnya kemudian menikah kembali dengan seorang pria Muslim. Sehingga ibunya pun telah menjadi Muslim  hingga akhir hayatnya.      

Usai libur semester, Iwan kembali untuk kuliah. Dia berniat untuk melanjutkan kost dan sudah tiba waktunya untuk membayar uang kost.  

Ujian pertama dirinya saat itu dimulai. Sebelum kembali ke kost karena sudah masuk waktu sholat dia beristirahat dan sholat.  

Baca juga : Ada Adegan LGBT, 14 Negara Larang Pemutaran Film Lightyear, Termasuk Indonesia?

Iwan dihampiri seseorang yang juga sedang berada di masjid. Singkat cerita orang itu mengalami kesulitan dan membutuhkan uang. 

"Saya mungkin terhipnotis, padahal niat saya baik ingin membantu orang tersebut. Tetapi saya justru memberikan seluruh uang yang saya berikan sekitar Rp 2,7 juta,"ujar dia.  

Padahal uang tersebut akan Iwan gunakan untuk membayar kost dan biaya hidupnya. Bersyukur, Iwan ingat pernah ditawari untuk tinggal di Pesantren Mafaza untuk mendalami Islam yang dikhususkan untuk mahasiswa.  

Iwan kemudian menghubungi Ustadz yang dahulu membimbingnya bersyahadat. Dan langsung diterima dengan tangan terbuka.  

Iwan yang cerdas, dalam waktu singkat bisa mengikuti pelajaran yang diajarkan di pesantren tersebut. Bahkan dia telah hafal 10 juz paling cepat lulus di angkatannya.  

Setelah lulus dari program pesantren, Iwan pun mengabdikan dirinya untuk mengajar mengaji. Dan Allah SWT pun mempertemukan jodoh di tempat yang sama.  

Iwan kemudian menikah dan berhenti kuliah di semester lima. Dia memilih untuk berdakwah. Namun kini Iwan memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di kampus lain dengan waktu yang lebih luang dibanding kampus terdahulu yang padat   

Kini Iwan hanya berharap seluruh keluarga dekatnya bisa memeluk Islam. Agar dapat bersama-sama beribadah hingga ke surga kelak. Iwan dan keluarga sang ayah hingga saat ini pun masih tetap berhubungan baik. Begitu juga dengan sang istri dan anaknya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement