Selasa 14 Jun 2022 05:38 WIB

Cerita Mualaf Iwan yang Pernah Jadi Imam dan Bermakmumkan Seorang Nenek

Mualaf Iwan akrab dengan Islam sejak usia anak-anak meski belum bersyahadat

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Iwan akrab dengan Islam sejak usia anak-anak meski belum bersyahadat
Foto:

 

Di kampus, seperti halnya di SMA, mayoritas teman-temannya pun Muslim. Iwan memiliki sahabat dekat, Aldi namanya. 

Dialah yang mengenalkan Islam dan membawanya lebih dekat dengan hidayah. Aldi sering menunjukkan video ceramah Ustadz Felix Siaw dan Ustadz Zakir Naik.  

Iwan merasa memiliki kesamaan dengan Ustadz Felix Siaw karena seorang keturunan Tionghoa. Sejak saat itu, Iwan bertekad jika suatu hari dirinya benar-benar memeluk Islam, dia pun akan mengabdikan dirinya di jalan dakwah.  

Iwan juga mempelajari ceramah Ustadz Zakir Naik. Dia banyak membedah isi kitab suci agamanya sebelumnya.  

Setelah Iwan kembali membuka kitab sucinya, benar saja banyak ajaran agamanya yang tidak pernah dibahas di tempat ibadah oleh pemuka agama. Dia merasa hal itu terkesan disembunyikan, padahal ajaran agama dalam kitab suci yang tersembunyi itu lebih dekat dengan ajaran Islam.  

Sejak saat itu, Iwan menjadi yakin untuk memeluk agama Islam. Dia pun meminta temannya untuk menghubungi dosen agama Islam.  

Baca juga : Syarat Daftar Sertifikasi Halal Gratis Kategori Self Declare, Ini Rinciannya

Ketika jam kuliah agama Islam selesai, disaksikan teman satu kelas, Iwan kemudian bersyahadat. Usai bersyahadat, Iwan disarankan untuk bersyahadat ulang di lembaga resmi yang bisa mengeluarkan sertifikat sebagai bukti keislamannya.

Iwan pun kemudian bersyahadat kembali di Masjid Fatimatuzzahra Purwokerto, Februari 2018. Setelah bersyahadat, Iwan pun ditawari untuk mondok di pesantren masjid tersebut. 

Namun karena libur semester segera tiba, Iwan memilih untuk pulang ke kampung halaman terlebih dahulu. Setibanya di rumah, Iwan baru berbicara kepada ayahnya bahwa dia telah memeluk Islam.

Tentu saja respons sang ayah terkejut, karena menduga keislamannya terkait teman dekat wanitanya. Memang dahulu Iwan sempat dekat dengan wanita Muslim . 

Tetapi Iwan beralasan bukan hal itu yang menjadikan dia Muslim  saat ini, dia pun menegaskan sudah tidak berhubungan dengan wanita tersebut.

Baca juga : Catatan Kritis Gus Nadir Soroti Fatwa NU dan MUI Soal Hewan Qurban PMK

Lantaran baru saja memeluk Islam, Iwan berusaha sebaik mungkin untuk mengamalkan ajaran Islam. Dia selalu berpakaian jubah, peci dan membawa tasbih.   

Bahkan sholat pun selalu datang ke masjid awal waktu. Padahal di desanya, saat itu lebih banyak orang sibuk bekerja sehingga masjid selalu sepi, Iwan pun harus adzan, iqamat seorang diri dan hanya bermakmumkan seorang nenek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement