Jumat 10 Jun 2022 03:08 WIB

Masjid di Minnesota AS Fasilitasi Program Rehabilitasi Kecanduan Alkohol

Masjid di Minnesota AS memfasilitasi program rehabilitasi kecanduan alkohol.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Masjid di Amerika (ilustrasi)
Foto:

Munira tahu dia harus bekerja dalam tingkat kenyamanan orang agar pemulihannya bisa sukses. "Saya perlu bertemu orang-orang di mana mereka berada," kata Munira, yang membantu memimpin kelompok pendukung.

Munira menjalani perjalanannya sendiri untuk menerima bahwa penyalahgunaan alkohol adalah masalah di komunitasnya. Dia mengunjungi pusat detoks Minneapolis pada tahun 2018 sebagai bagian dari sekolahnya ketika dia melihat sesuatu yang tidak dia duga. Sebab, 80 persen orang di sana adalah pria Somalia. 

Sebelum itu, katanya, dia belum pernah melihat seorang Muslim minum alkohol. "Itu hanya kejutan budaya bagi saya. Saya harus memeriksa bias saya sendiri, memprosesnya, dan memahaminya setelah itu," ujarnya.

Dia dengan cepat menyadari bahwa ada kebutuhan untuk pengobatan terhadap penyalahgunaan zat yang spesifik secara budaya. Polisi dapat menempatkan orang mabuk yang membahayakan diri sendiri atau orang lain di pusat detoks hingga tiga hari, meskipun beberapa dibebaskan lebih awal tergantung pada keadaan. 

Munira menjadi sukarelawan di pusat detoks Minneapolis selama beberapa hari, dan melihat banyak orang yang sama yang dibebaskan dari pusat tersebut pada pukul 10 pagi, kembali pada pukul 8 malam di hari itu juga. Beberapa orang dalam detoks saat itu sangat malu dengan perilaku mereka sehingga mereka menolak untuk menatap matanya.

Ketika sebuah kelompok pendukung di pusat detoks memimpin sholat, Munira menyaksikan para Muslim di ruangan itu menyelinap pergi. Dia bertanya kepada salah satu pria Muslim mengapa dia tidak ikut sholat. Dia memberi tahu dia bagaimana minum alkohol telah memengaruhi dia dan orang-orang yang dicintainya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement