Selasa 31 May 2022 13:27 WIB

Islam Tumbuh di Daerah Kumuh Brasil 

Pada 2012, Cesar Kaab Abdul mendirikan masjid di Jardim Cultura Fisica.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Keceriaan Muslim di Brazil menyambut Ramadhan (ilustrasi).
Foto:

Sekitar 150 dari mereka adalah mualaf Brasil, sementara yang lain adalah Afrika Barat dan Asia Selatan, sebagian besar pekerja di unit halal di pabrik pengolahan daging dan unggas.

Lucena bersama kelompoknya mulai secara kolektif mempelajari karya-karya Malcolm X pada awal 1990-an. Mereka memutuskan untuk pergi ke masjid di lingkungan sekitar untuk belajar lebih banyak tentang Islam. Lucena dan seorang temannya akhirnya pindah agama.

Pada 1997, ia menerima beasiswa untuk belajar di Libya,  masa yang penuh gejolak karena sanksi internasional yang dijatuhkan pada rezim Muammar Gaddafi.

Setelah waktu yang sulit beradaptasi dengan kehidupan barunya, dia hanya berbicara bahasa Portugis dan tidak mengenal siapapun di Libya. Lucena berhasil belajar bahasa Arab dan belajar di universitas selama tiga tahun.

“Ketika saya kembali ke Brasil, yang ada dalam pikiran saya adalah untuk menyebarkan pesan nabi,” katanya.

Lucena diundang untuk bekerja di industri halal di negara bagian Rio Grande do Sul. “Banyak orang Brasil pindah agama setelah bertemu rekan Muslim mereka di pabrik pengolahan, terutama orang-orang dari daerah termiskin di kota itu,” kenangnya.

Pertumbuhan pesat komunitas Passo Fundo menarik perhatian donor Kuwait, dan Lucena mampu membeli gedung dan mendirikan masjid. “Beberapa keluarga Brasil yang akhirnya meninggalkan kota dan kembali ke daerah asal mereka menciptakan komunitas Muslim di sana juga,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement