Selasa 31 May 2022 13:27 WIB

Islam Tumbuh di Daerah Kumuh Brasil 

Pada 2012, Cesar Kaab Abdul mendirikan masjid di Jardim Cultura Fisica.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Keceriaan Muslim di Brazil menyambut Ramadhan (ilustrasi).
Foto:

Pada 2014 Cesar pergi haji dan menjadi momentum yang benar-benar mengubahnya. Saat itu, dia mulai berhenti konser musik dan minum alkohol. Selain masjid, Cesar bahkan mendirikan pusat penyebaran Islam.

Banyak rekan hip hopnya mengikuti teladannya dan masuk Islam. Cesar mulai menggunakan pengaruh budayanya untuk menyebarkan pesan Nabi Muhammad SAW, mendistribusikan Alquran, bahkan kepada rapper terkenal Brasil seperti Dexter dan Mano Brown.

Masjidnya menjadi pusat sosial, dan selama pandemi Covid-19 ia mendistribusikan setidaknya 30 ton makanan kepada yang paling membutuhkan di wilayah tersebut.

Salah satu buah karyanya adalah pertobatan Kareem Malik Abdul, master capoeira, kombinasi tari dan seni bela diri yang diciptakan oleh budak Afrika selama era perbudakan di Brasil (1500-1888).

“Capoeira memiliki hubungan dengan agama Afro-Brasil,” kata Kareem. “Awalnya saya menolak gagasan pergi ke masjid ketika Cesar mengundang saya, tetapi kemudian saya melihat bagaimana Islam mengubah hidupnya," tutur Kareem.

Apabila ada anggota kelompok capoeira lama, yang bercanda tentang bom di ransel, Kareem juga kerap tersinggung. Dalam sudut pandang teman-temannya, muslim adalah teroris.

“Kadang-kadang, seseorang akan mengatakan di depan semua orang di gym bahwa saya membawa bom di ransel saya. Sebagai seorang Muslim, saya dipandang sebagai teroris,” ungkap Kareem, yang memutuskan untuk meninggalkan rekan-rekannya dan memulai kelompok capoeiranya sendiri.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement