REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Mufti Singapura, Nazirudin Mohd Nasir mengatakan, Pandemi Covid-19 telah menunjukkan kepada komunitas Muslim Singapura bahwa itu harus dapat menempa arah keagamaannya sendiri saat memetakan jalan ke depan, pada Kamis (19/5/2022).
Dia melanjutkan, untuk mencapai ini, masyarakat perlu percaya diri dengan identitas agamanya sendiri serta kepemimpinan asatizah atau ustadz setempat. Dia mengingatkan hadirin bahwa mereka bertanggung jawab atas kesejahteraan komunitas Muslim Singapura.
"Di luar titik merah kecil kami, tidak ada orang lain yang tertarik atau tertarik dengan masa depan kami, bukan para pengkhotbah atau ulama yang tinggal di tempat lain dan kadang-kadang melontarkan komentar atau komentar tentang kami," kata dia dilansir dari laman Straits Times pada Sabtu (21/5/2022).
"Mari kita berusaha untuk memperkuat kredibilitas dan kepemimpinan agama kita saat kita terus mencari solusi untuk konteks dan tantangan kita sendiri. Kami telah melakukan ini sebelumnya, dan kami akan terus melakukan ini," lanjutnya.
Adapun Dr Nazirudin merupakan pemimpin Islam tertinggi Singapura. Dia berbicara kepada sekitar 250 asatizah pada pertemuan tahunan pertama Hari Raya Idul Fitri yang akan diadakan secara fisik semenjak pandemi melanda.
Dalam pidatonya di The Chevrons di Jurong East, mufti Nazirudin berterima kasih kepada asatizah karena menjaga semangat keagamaan masyarakat tetap hidup di tengah pembatasan Covid-19. Dia mengatakan ini dimungkinkan karena cara mereka memahami dan mempraktikkan keyakinan mereka dalam konteks negara yang unik.
Para pemimpin agama harus bekerja dengan para ahli dan menemukan solusi baru. Namun terkadang dapat mengambil keputusan yang berbeda dari komunitas Muslim lainnya.