"Alquran sebagai sumber kajian dan inspirasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang diterapkan bagi kesejahteraan hidup manusia. Kita perlu tahu petunjuk dari Allah SWT yang ada di Quran, tentang bagaimana hidup ini. Banyak jagoan ilmuwan Islam, seperti Al-Khawarismi, Ibnu Sina, yang mempraktikkan hal itu," kata dia.
Lebih lanjut, ia menyebut Muhamamdiyah bisa menjadi pelopor bagi para cendikiawan yang memiliki pemahaman akan agama dan dikombinasikan dengan ahli lainnya. Hal ini bisa dilakukan untuk mengembangkan lebih lanjut ilmu yang bisa dipakai demi kemaslahatan hidup di dunia.
"Menjadi tanggung jawab cendikiawan Muslimin Indonesia untuk mengajak cendikiawan agama lainnya, mengkaji penyelesaian permasalahan tantangan pembangunan dan kehidupan bangsa yang sedang dihadapi," ujar Prof Emil.
Pola pendekatan cendekiawan Bait al-Hikmah disebut menggali dan mengembangkan ilmu berdasarkan ilham yang dipetik dari ajaran Alquran. Hal ini agar tumbuh kearifan untuk perbaikan hidup dan ilmu bisa tumbuh berkembang di atas jalan Allah SWT. // Zahrotul Oktaviani