REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Manuskrip Arab mewakili warisan dan harta kemanusiaan. Mereka adalah elemen penting yang tidak berada di tempat tertentu, terutama karena kebanyakan dari mereka tinggal di perpustakaan utama dan perpustakaan para peneliti.
Begitu Anda membacanya, Anda akan menemukan warisan yang ditinggalkan Arab untuk dunia. Kerajaan Arab Saudi sangat peduli dengan pelestarian dokumen dan manuskrip melalui pendirian pusat-pusat pelestarian dan pengarsipan sejarah tulisan tangan, seperti Pusat Dokumen dan Arsip Nasional, Perpustakaan Nasional King Fahd, Perpustakaan King Abdulaziz, dan Pusat Penelitian dan Studi King Faisal
Dilansir Saudi Gazette pada Senin (4/4/2022), Arab Saudi menempati urutan kelima dalam kategorisasi negara-negara dengan manuskrip di dunia Islam. Arab Saudi memiliki digitalisasi manuskrip dan e-storage, menjadikannya tersedia untuk semua peneliti dari seluruh dunia, serta mendirikan beberapa pabrik restorasi khusus dalam pemulihan kertas.
Pameran Asfar di Pusat Penelitian dan Kajian King Faisal, berperan mempromosikan manuskrip dan bahan cetak. Pameran menampilkan yang tertua dan terlangka di antara mereka di mana payung digunakan dalam penghias lemari pameran.
Pameran ini mencakup enam bagian dengan 36 manuskrip yang dipilih dari 178.500 manuskrip asli yang tersedia di pusat, dimana bagian-bagian ini direpresentasikan sebagai perjalanan dengan karakter dan nama khusus, yang meliputi: perjalanan ilmu pengetahuan, tulisan tangan yang sangat baik, wanita dan anugerah ilmu pengetahuan, tokoh terkenal, manuskrip unik, dan Gutenberg dunia.
Direktur komunikasi perusahaan di King Faisal Center for Research and Studies Bandar Al-Jahni, dalam sebuah pernyataan kepada Saudi Press Agency (SPA), mengatakan manuskrip memiliki makna khusus karena mengandung rahasia peradaban yang mengubah jalannya sejarah, dan telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak intelektual, ilmuwan, dan sejarawan di seluruh dunia.
Nilai manuskrip di pusat saat ini dilihat melalui beberapa aspek, terutama bahwa pusat memiliki 28 ribu manuskrip yang berasal dari abad kedua sebelum Hijrah hingga abad ke-14.