Rabu 30 Mar 2022 05:24 WIB

Muslim Amerika Masih Alami Diskriminasi di Bandara

Muslim Amerika masih mengalami diskriminasi di bandara

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Muslim Amerika (ilustrasi)
Foto:

American Civil Liberties Union telah mengajukan gugatan federal atas nama Kariye dan dua Muslim Amerika lainnya yang diduga mengalami pertanyaan agama serupa di perbatasan. Gugatan diajukan terhadap Departemen Keamanan Dalam Negeri dan pejabat perbatasan AS di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Pusat California atas nama Kariye, Mohamad Mouslli dan Hameem Shah. Mereka beberapa kali menjadi sasaran pertanyaan terperinci tentang agama mereka oleh petugas perbatasan.

Shah adalah warga negara AS yang tinggal di Plano, Texas dan bekerja di layanan keuangan, sementara Mouslli bekerja di real estat komersial dan tinggal di Gilbert, Arizona, bersama istri dan tiga anaknya, menurut gugatan itu.

Gugatan tersebut menyatakan bahwa pertanyaan tersebut melanggar hak konstitusional penggugat dengan melanggar hak Amandemen Pertama mereka untuk kebebasan beragama, serta Undang-Undang Pemulihan Kebebasan Beragama (RFRA), undang-undang yang disahkan oleh Kongres pada tahun 1993.

"Karena pertanyaan ini memberikan tekanan besar pada penggugat untuk menyembunyikan ekspresi keagamaan mereka ketika mereka bepergian - untuk mengubahnya di bandara, dan karena tidak melayani tujuan penegakan hukum yang sah, itu melanggar (RFRA), dan juga melanggar Konstitusi," kata Ashley Gorski, staf pengacara senior di Proyek Keamanan Nasional ACLU.

"Dengan mengajukan pertanyaan yang mengganggu tentang kepercayaan, praktik, dan asosiasi agama Islam, pemerintah AS menyampaikan ketidaksetujuan terhadap Islam. Ini menyampaikan pesan stigmatisasi dan memandang ketaatan terhadap keyakinan dan praktik agama ini sebagai sesuatu yang mencurigakan," kata Gorski.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement